AZAN adalah seruan dari Allah SWT agar kita beribadah kepada-Nya. Namun mengapa saat azan dikumandangkan, banyak orang yang tidak menghiraukannya bahkan dia tetap sibuk dengan aktivitasnya? Wahai saudaraku, betapa sangat pedihnya azab Allah bagi orang yang tidak mau mendengarkan azan.
Mengapa banyak orang kelu lidahnya di saat sakaratul maut? Kebanyakan orang yang nazak, saat hampir tiba ajalnya, tidak dapat berkata apa-apa. Lidahnya kelu, keras dan hanya mimik mukanya yang menahan kesakitan ‘sakaratul maut’. Ini sebabnya adalah kebiasaan remeh kita yang sering tidak mendiamkan diri saat azan berkumandang.
Diriwayatkan sebuah hadits: “Hendaklah kamu mendiamkan diri ketika azan, jika tidak Allah akan kelukan lidahnya ketika maut menghampirinya.”
Ini jelas menunjukkan, kita disarankan agar mendiamkan diri dan jangan berkata apapun sewaktu azan berkumandang. Sebagai seorang Muslim, kita wajib menghormati azan. Azan itu Banyak fadhilahnya (keuntungan).
Sebuah hadits shahih berbunyi, “Seandainya mereka mengetahui apa yang terkandung dalam azan dan barisan pertama (dalam salat berjamaah), kemudian mereka tidak mendapatinya kecuali dengan cara mengundinya, pasti mereka mengundinya,” (Hadits Bukhari dan Muslim).
Jika terhadap lagu kebangsaan saja kita diajari agar berdiri tegak dan berdiam diri, mengapa ketika azan yang merupakan panggilan Allah, kita tidak mendiamkan diri?
Itulah makanya, Allah mengelukan lidahnya saat sakaratul maut datang. Kita takut dengan kelunya lidah ketika ajal hampir tiba dengan tidak sanggup mengucap kalimah “Lailahaillallah”.
Padahal barangsiapa yang dapat mengucapkan kalimat ini ketika nyawanya akan dicabut Allah, dengan izin Allah, Allah menjanjikan masuk surga.
Mengapa banyak orang kelu lidahnya di saat sakaratul maut? Kebanyakan orang yang nazak, saat hampir tiba ajalnya, tidak dapat berkata apa-apa. Lidahnya kelu, keras dan hanya mimik mukanya yang menahan kesakitan ‘sakaratul maut’. Ini sebabnya adalah kebiasaan remeh kita yang sering tidak mendiamkan diri saat azan berkumandang.
Diriwayatkan sebuah hadits: “Hendaklah kamu mendiamkan diri ketika azan, jika tidak Allah akan kelukan lidahnya ketika maut menghampirinya.”
Ini jelas menunjukkan, kita disarankan agar mendiamkan diri dan jangan berkata apapun sewaktu azan berkumandang. Sebagai seorang Muslim, kita wajib menghormati azan. Azan itu Banyak fadhilahnya (keuntungan).
Sebuah hadits shahih berbunyi, “Seandainya mereka mengetahui apa yang terkandung dalam azan dan barisan pertama (dalam salat berjamaah), kemudian mereka tidak mendapatinya kecuali dengan cara mengundinya, pasti mereka mengundinya,” (Hadits Bukhari dan Muslim).
Jika terhadap lagu kebangsaan saja kita diajari agar berdiri tegak dan berdiam diri, mengapa ketika azan yang merupakan panggilan Allah, kita tidak mendiamkan diri?
Itulah makanya, Allah mengelukan lidahnya saat sakaratul maut datang. Kita takut dengan kelunya lidah ketika ajal hampir tiba dengan tidak sanggup mengucap kalimah “Lailahaillallah”.
Padahal barangsiapa yang dapat mengucapkan kalimat ini ketika nyawanya akan dicabut Allah, dengan izin Allah, Allah menjanjikan masuk surga.
Sumber:
http://www.islampos.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar