Hubungan kafein dan asma merupakan salah satu topik hangat dalam ilmu kedokteran.
Sementara kebanyakan studi menyimpulkan bahwa kafein tidak memiliki efek menguntungkan bagi asma, sebagian penelitian lain menunjukkan hasil sebaliknya.
Alasan mengapa kafein mungkin meringankan gejala asma karena zat ini memiliki sifat yang mirip dengan teofilin (bronkodilator jangka panjang yang mampu melebarkan saluran pernapasan sehingga memperlancar pernapasan).
Teofilin adalah obat yang diresepkan untuk mengendalikan penyempitan saluran pernapasan, gejala yang umum pada orang dengan asma dan COPD (Chronic Obstructive Pulmonary Disease).
Studi lain juga menunjukkan bahwa kafein memiliki sifat anti-inflamasi yang mungkin bermanfaat untuk mengatasi asma.
Fakta tentang Asma
Sementara kebanyakan studi menyimpulkan bahwa kafein tidak memiliki efek menguntungkan bagi asma, sebagian penelitian lain menunjukkan hasil sebaliknya.
Alasan mengapa kafein mungkin meringankan gejala asma karena zat ini memiliki sifat yang mirip dengan teofilin (bronkodilator jangka panjang yang mampu melebarkan saluran pernapasan sehingga memperlancar pernapasan).
Teofilin adalah obat yang diresepkan untuk mengendalikan penyempitan saluran pernapasan, gejala yang umum pada orang dengan asma dan COPD (Chronic Obstructive Pulmonary Disease).
Studi lain juga menunjukkan bahwa kafein memiliki sifat anti-inflamasi yang mungkin bermanfaat untuk mengatasi asma.
Fakta tentang Asma
Asma adalah penyakit yang menyebabkan pembengkakan dan penyempitan saluran pernapasan.
Meskipun belum diketahui sebabnya secara pasti, faktor yang memicu serangan asma sudah berhasil diidentifikasi.
Faktor pemicu mencakup alergen yang menyebar melalui udara seperti asap, bulu, spora, jamur, serbuk sari, tungau, debu, dll.
Pemicu lainnya adalah infeksi seperti pilek, polusi udara, obat-obatan tertentu, tekanan emosi, respon alergi terhadap makanan, dan aktivitas fisik atau olahraga.
Meskipun asma belum bisa diobati, namun tingkat keparahan dan frekuensi serangan bisa diringankan.
Efek Kafein pada Asma
Sebagaimana disebutkan di atas, sebagian studi menunjukkan efek kafein pada penderita asma sebagai bronkodilator.
Salah satu penelitian berusaha membandingkan pasien asma yang diberi kafein dengan yang diberi plasebo.
Hasil menunjukkan kafein mampu mengelola gejala asma lebih efektif dibandingkan plasebo.
Hal ini tentu akan menguntungkan untuk setidaknya dua alasan.
Pertama, jika benar-benar membantu mengurangi serangan asma maka kafein bisa menjadi pilihan yang lebih baik daripada obat-obatan kimia.
Kedua, hasil penelitian ini bisa menjadi bahan perhatian saat seseorang hendak melakukan tes asma.
Konsumsi kafein sebelum melakukan tes akan membuat kondisi asma seseorang telah membaik meskipun pada kenyataannya tidak demikian. Hal ini tentunya akan menuntun pada kesalahan diagnosa.
Namun karena hasil penelitian yang masih belum konklusif, studi lebih lanjut tetap diperlukan untuk menentukan efek kafein yang sebenarnya pada asma.
Sumber:
http://www.amazine.co
Meskipun belum diketahui sebabnya secara pasti, faktor yang memicu serangan asma sudah berhasil diidentifikasi.
Faktor pemicu mencakup alergen yang menyebar melalui udara seperti asap, bulu, spora, jamur, serbuk sari, tungau, debu, dll.
Pemicu lainnya adalah infeksi seperti pilek, polusi udara, obat-obatan tertentu, tekanan emosi, respon alergi terhadap makanan, dan aktivitas fisik atau olahraga.
Meskipun asma belum bisa diobati, namun tingkat keparahan dan frekuensi serangan bisa diringankan.
Efek Kafein pada Asma
Sebagaimana disebutkan di atas, sebagian studi menunjukkan efek kafein pada penderita asma sebagai bronkodilator.
Salah satu penelitian berusaha membandingkan pasien asma yang diberi kafein dengan yang diberi plasebo.
Hasil menunjukkan kafein mampu mengelola gejala asma lebih efektif dibandingkan plasebo.
Hal ini tentu akan menguntungkan untuk setidaknya dua alasan.
Pertama, jika benar-benar membantu mengurangi serangan asma maka kafein bisa menjadi pilihan yang lebih baik daripada obat-obatan kimia.
Kedua, hasil penelitian ini bisa menjadi bahan perhatian saat seseorang hendak melakukan tes asma.
Konsumsi kafein sebelum melakukan tes akan membuat kondisi asma seseorang telah membaik meskipun pada kenyataannya tidak demikian. Hal ini tentunya akan menuntun pada kesalahan diagnosa.
Namun karena hasil penelitian yang masih belum konklusif, studi lebih lanjut tetap diperlukan untuk menentukan efek kafein yang sebenarnya pada asma.
Sumber:
http://www.amazine.co
Tidak ada komentar:
Posting Komentar