Kurang tidur ternyata bukan hanya bisa memunculkan lingkaran hitam di bawah mata, tetapi juga bisa menurunkan kualitas kesehatan Anda secara keseluruhan.
Pekerjaan yang menumpuk terkadang mengakibatkan waktu tidur terpangkas. Meski Anda berencana membayar “hutang” tidur itu di akhir pekan, tetapi perlu diketahui bahwa kondisi kurang tidur yang terlanjur dialami sepanjang minggu bisa berisiko membahayakan kesehatan. Berbagai penelitian menyatakan bahwa kondisi kurang tidur bisa meningkatkan kemungkinan munculnya berbagai penyakit, mulai dari kerusakan kulit, obesitas, hingga penyakit jantung. Bagaimana penjelasannya?
1. Kemampuan otak melemah
Kualitas tidur amat berperan dalam kegiatan berpikir dan belajar. Pasalnya, kondisi kurang tidur dapat mengurangi kemampuan kognitif otak dalam berbagai cara. Pertama, kondisi kurang tidur bisa menurunkan kualitas kesadaran, konsentrasi, kesiagaan, serta kemampuan otak untuk berpikir. Yang kedua, ketika tidur di malam hari, otak akan melakukan proses konsolidasi memori. Itulah sebabnya, apabila kurang tidur, Anda akan kesulitan mengingat berbagai hal dan kejadian yang pernah dialami. Lantaran kemampuan otak yang melemah ini, kondisi kurang tidur juga seringkali disebut sebagai penyebab terjadinya sejumlah kecelakaan lalu lintas.
2. Tingkatkan risiko penyakit jantung
Berdasarkan sebuah penelitian yang diterbitkan di European Heart Journal, para responden yang mengalami kondisi kurang tidur selama beberapa hari memiliki risiko lebih besar menderita penyakit gagal jantung. Penyebabnya, menurut para peneliti dari Norwegian University of Science and Technology, adalah kondisi otot jantung yang tidak seperti semestinya—entah terlalu lemah atau justru terlalu kaku, sehingga tidak mampu menjalankan fungsi memompa darah dengan baik. Gejala yang tampak ke permukaan adalah perasaan lelah berlebihan dan napas terengah-engah meski tidak melakukan aktivitas fisik yang berat.
3. Rentan terhadap infeksi
Sebuah tim yang terdiri atas para peneliti dari Belanda dan Inggris melakukan sebuah riset untuk mencari hubungan antara kondisi kurang tidur dan fungsi sistem imunitas tubuh. Hasilnya, para responden yang kurang tidur dinyatakan mengalami gangguan fungsi pada sel-sel darah putih di dalam tubuhnya. Kondisi kurang tidur juga mengurangi kemampuan tubuh memproduksi hormon sitokin yang diperlukan untuk mengatasi infeksi. Akibatnya, fungsi sistem imunitas tubuh akan melemah dan para responden yang kurang tidur menjadi lebih rentan terhadap berbagai jenis penyakit infeksi.
4. Memicu penuaan dini
Kondisi kurang tidur kronis bisa mengakibatkan kulit kendur serta munculnya kerutan dan lingkaran hitam di bawah mata. Pasalnya, menurut Phil Gehrman, PhD., pakar tidur dari University of Pennsylvania, Amerika, dalam kondisi kurang tidur tubuh kita akan melepaskan lebih banyak hormon stres yaitu hormon kortisol. Dalam jumlah berlebihan, hormon kortisol bisa merusak lapisan kolagen pada kulit. Padahal, kolagen amat berperan dalam memelihara kelembutan dan elastisitas kulit.
5. Sebabkan obesitas & penyakit diabetes
Menurut Charles Czeisler, M.D., profesor di bidang Sleep Medicine dari Harvard Medical Shool, Amerika, kondisi kurang tidur dapat menurunkan sensitivitas hormon insulin dalam memproses gula. Padahal hormon tersebut amat diperlukan untuk memelihara keseimbangan kadar gula darah di dalam tubuh. Kondisi kurang tidur juga dapat meningkatkan produksi hormon yang menyebabkan kita merasa lapar dan sekaligus juga mengurangi produksi hormon yang bisa mendatangkan perasaan kenyang. Keadaan inilah yang bisa meningkatkan risiko seseorang mengidap obesitas dan penyakit diabetes.
Selain dari berbagai gangguan kesehatan yang disebutkan di atas, masih banyak lagi risiko kesehatan yang bisa ditimbulkan oleh kondisi kurang tidur. Karenanya, cukupilah waktu tidur Anda antara 7-8 dalam sehari agar tubuh senantiasa bugar dan fit.
Pekerjaan yang menumpuk terkadang mengakibatkan waktu tidur terpangkas. Meski Anda berencana membayar “hutang” tidur itu di akhir pekan, tetapi perlu diketahui bahwa kondisi kurang tidur yang terlanjur dialami sepanjang minggu bisa berisiko membahayakan kesehatan. Berbagai penelitian menyatakan bahwa kondisi kurang tidur bisa meningkatkan kemungkinan munculnya berbagai penyakit, mulai dari kerusakan kulit, obesitas, hingga penyakit jantung. Bagaimana penjelasannya?
1. Kemampuan otak melemah
Kualitas tidur amat berperan dalam kegiatan berpikir dan belajar. Pasalnya, kondisi kurang tidur dapat mengurangi kemampuan kognitif otak dalam berbagai cara. Pertama, kondisi kurang tidur bisa menurunkan kualitas kesadaran, konsentrasi, kesiagaan, serta kemampuan otak untuk berpikir. Yang kedua, ketika tidur di malam hari, otak akan melakukan proses konsolidasi memori. Itulah sebabnya, apabila kurang tidur, Anda akan kesulitan mengingat berbagai hal dan kejadian yang pernah dialami. Lantaran kemampuan otak yang melemah ini, kondisi kurang tidur juga seringkali disebut sebagai penyebab terjadinya sejumlah kecelakaan lalu lintas.
2. Tingkatkan risiko penyakit jantung
Berdasarkan sebuah penelitian yang diterbitkan di European Heart Journal, para responden yang mengalami kondisi kurang tidur selama beberapa hari memiliki risiko lebih besar menderita penyakit gagal jantung. Penyebabnya, menurut para peneliti dari Norwegian University of Science and Technology, adalah kondisi otot jantung yang tidak seperti semestinya—entah terlalu lemah atau justru terlalu kaku, sehingga tidak mampu menjalankan fungsi memompa darah dengan baik. Gejala yang tampak ke permukaan adalah perasaan lelah berlebihan dan napas terengah-engah meski tidak melakukan aktivitas fisik yang berat.
3. Rentan terhadap infeksi
Sebuah tim yang terdiri atas para peneliti dari Belanda dan Inggris melakukan sebuah riset untuk mencari hubungan antara kondisi kurang tidur dan fungsi sistem imunitas tubuh. Hasilnya, para responden yang kurang tidur dinyatakan mengalami gangguan fungsi pada sel-sel darah putih di dalam tubuhnya. Kondisi kurang tidur juga mengurangi kemampuan tubuh memproduksi hormon sitokin yang diperlukan untuk mengatasi infeksi. Akibatnya, fungsi sistem imunitas tubuh akan melemah dan para responden yang kurang tidur menjadi lebih rentan terhadap berbagai jenis penyakit infeksi.
4. Memicu penuaan dini
Kondisi kurang tidur kronis bisa mengakibatkan kulit kendur serta munculnya kerutan dan lingkaran hitam di bawah mata. Pasalnya, menurut Phil Gehrman, PhD., pakar tidur dari University of Pennsylvania, Amerika, dalam kondisi kurang tidur tubuh kita akan melepaskan lebih banyak hormon stres yaitu hormon kortisol. Dalam jumlah berlebihan, hormon kortisol bisa merusak lapisan kolagen pada kulit. Padahal, kolagen amat berperan dalam memelihara kelembutan dan elastisitas kulit.
5. Sebabkan obesitas & penyakit diabetes
Menurut Charles Czeisler, M.D., profesor di bidang Sleep Medicine dari Harvard Medical Shool, Amerika, kondisi kurang tidur dapat menurunkan sensitivitas hormon insulin dalam memproses gula. Padahal hormon tersebut amat diperlukan untuk memelihara keseimbangan kadar gula darah di dalam tubuh. Kondisi kurang tidur juga dapat meningkatkan produksi hormon yang menyebabkan kita merasa lapar dan sekaligus juga mengurangi produksi hormon yang bisa mendatangkan perasaan kenyang. Keadaan inilah yang bisa meningkatkan risiko seseorang mengidap obesitas dan penyakit diabetes.
Selain dari berbagai gangguan kesehatan yang disebutkan di atas, masih banyak lagi risiko kesehatan yang bisa ditimbulkan oleh kondisi kurang tidur. Karenanya, cukupilah waktu tidur Anda antara 7-8 dalam sehari agar tubuh senantiasa bugar dan fit.
http://www.bbc.co.uk
http://www.psychologytoday.com
http://www.webmd.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar