expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Selasa, 08 Oktober 2013

Malala, Gadis Pakistan yang Tertembak Demi Memperjuangkan Pendidikan


Isu kesetaraan pendidikan bagi pria dan wanita sudah pudar seiring berjalannya waktu. Pria dan wanita di Indonesia bisa menempuh pendidikan tanpa perbedaan. Tetapi kondisi ini berbeda di negara Pakistan, anak perempuan masih sulit bahkan dilarang menempuh pendidikan.

Hal ini membuat seorang gadis remaja berusia 15 tahun memperjuangkan pendidikan bagi kaumnya. Malala Yousafzai adalah nama gadis ini. Dia hampir kehilangan nyawanya setelah ditembak oleh pria bersenjata Taliban setelah menulis di sebuah blog mengenai pentingnya pendidikan bagi perempuan.

Malala tidak menyerah, selama masa pemulihan di rumah sakit, dia tetap aktif membaca dan berterima kasih atas perhatian warga dunia pada perjuangannya. Mari simak kegigihan gadis muda yang pemberani dan penuh inspirasi ini.


Tanggal 9 Oktober 2012 menjadi hari yang suram bagi Malala, seorang pria menembak kepala dan memukulinya. Kondisi yang sangat kritis itu membuat Malala diterbangkan ke Inggris untuk menjalani pengobatan di Birmingham Queen Elizabeth Hospital. Gadis remaja ini hampir kehilangan nyawa karena peluru yang ditembakkan nyaris mengenai otaknya, bagian yang sangat vital.

Sebelum penembakan terjadi, Malala ada di van sekolahnya di pinggir kota Mingora, kemudian beberapa orang bersenjata menghentikan kendaraan itu. Orang-orang bersenjata itu meminta gadis lain mengidentifikasi Malala, yang pada awal 2009 telah menulis sebuah blog tanpa nama tentang kehidupan di bawah Taliban. Blog itu juga menceritakan larangan sekolah bagi semua perempuan di daerah tersebut.

Keberanian Malala menyuarakan perjuangan membuat pria bersenjata menembaknya dan memukul dia di bagian kepala dan leher, demikian menurut para pejabat setempat seperti dilansir Dailymail.


Penembakan yang dialami Malala mendapat perhatian besar di seluruh dunia, bahkan memicu kemarahan internasional. Pihak Taliban sendiri mengeluarkan pernyataan secara online bahwa jika Malala selamat dan bertahan hidup, mereka akan menyerangnya lagi.

Sementara itu, ribuan orang bersimpati atas perjuangan dan keberanian Malala menentang peraturan di tempat tinggalnya. Selama dirawat, Malala banyak mendapatkan dukungan berupa surat, kartu ucapan dan gambar. Termasuk beberapa hadiah untuk menemani masa pemulihannya, antara lain buku sekolah, CD lagu, uang saku, mainan, pakaian, perhiasan dan sebagainya. Dari semua hadiah itu, tampaknya Malala menyukai buku, karena waktu di rumah sakit dihabiskan untuk membaca.

Melihat banyaknya dukungan untuk Malala, ayah gadis ini mengatakan dia sangat tersentuh pada perhatian warga dunia untuk putrinya. "Saya berterima kasih kepada semua cinta dari para simpatisan dan mengutuk upaya pembunuhan pada Malala, yang berdoa untuk kesehatan dan mendukung perdamaian, pendidikan, kebebasan berpikir dan kebebasan berekspresi.

Malala sendiri mengatakan bahwa dia bersyukur dan kagum pada pria, wanita dan anak-anak di seluruh dunia yang telah memberi perhatian pada kesehatan dan kondisi Malala.


Keberanian gadis muda ini menuai pujian, tidak hanya perjuangan untuk bertahan hidup, tetapi juga keberanian Malala dalam menyerukan hak-hak perempuan dan anak perempuan di Pakistan. Ribuan hadiah dan kartu ucapan yang dia terima sejak tiba di Birmingham pada tanggal 15 Oktober 2012 rasanya tidak cukup.

Di Inggris, Shahida Choudhary berkampanye pada Perdana Menteri dan politisi terkemuka untuk menulis kepada komite Nobel Perdamaian untuk merekomendasikan Malala. Menurutnya, Malala tidak hanya sekedar wanita muda, dia telah menyuarakan pendapatnya agar semua orang mendapatkan pendidikan tanpa membedakan jenis kelamin. Shahida Choudhary juga salah satu pejuang pendidikan dari Pakistan yang melarikan diri ke Inggris karena dipaksa menikah saat berusia 16 tahun.
 
 
Malala memang sangat berani melawan pejuang Ekstrimis Taliban dalam memperjuangkan kesetaraan pendidikan di Pakistan. Jika selama ini kita mengira bahwa sudah tidak zamannya lagi wanita tidak dibolehkan bersekolah, namun Malala membuka mata kita. Kejadian tersebut nyata dan ada. Malala yang berani memang sempat menjadi korban karena keberaniannya.

Dia tidak putus asa walaupun mendapat ancaman dari pihak Taliban yang berkata akan terus memburu dan membunuhnya. Malala bangkit dan terus berjuang mendapatkan haknya untuk bersekolah. Hal inilah yang sangat dihargai oleh banyak orang di dunia. Sekitar 90 ribu orang tahun lalu menandatangani petisi mendukung gadis itu demi meraih Nobel Perdamaian. Petisi ini dilakukan melalui situs change.org.

Jika gadis Pakistan itu meraih Nobel Perdamaian, dia akan menjadi tokoh paling muda di dunia dan sepuluh tahun lebih muda dari penerima penghargaan ini sebelumnya. Tokoh peraih Nobel Perdamaian yang paling muda sebelumnya adalah William Lawrence Bragg yang berusia 25 tahun dan menerima penghargaan pada tahun 1915.

Malala memang bukan satu-satunya tokoh kuat kandidat penerima Nobel Penghargaan. Namun sebagai wanita, kita bisa cukup bangga ada sosok gadis muda yang ternyata bisa menginspirasi dunia karena keberanian dan kemauannya yang besar. Mari kita lihat siapa nantinya yang akan menerima penghargaan ini dalam 11 Oktober 2013 mendatang.


Sumber artikel: http://www.vemale.com
Foto: https://www.google.com/


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label

Lifestyle (266) Life (229) Info (221) Kesehatan (130) Tips (126) Islam (118) animal (105) hewan (102) Wanita (80) hewan kucing (77) kucing (76) Kepribadian (62) foto (61) Personality (58) Fakta (57) Love & Life (45) Sifat (35) Manfaat (33) Cat (32) Hiburan (32) Pria (30) Misteri (28) Lucu (27) Food (24) Beauty (23) Konspirasi (20) Cerita (19) News (19) Parenting (19) Relationship (18) Kisah (17) Cinta (16) photograph (15) Hantu (14) Jin (13) Kecantikan (13) Wisata (13) Coffee (11) Mitos (10) Film (9) Ramadan (9) Tempat liburan (9) Hobby (8) anjing (8) Puasa (7) Ilustrasi (6) Ngakak (6) Palestina (6) Seram (6) Olahraga (5) Phobia (4) Pernikahan (3) Zodiak (3) Buku (2) Cerpen (2) Liburan (2) Smartphone (2) Anime (1) DIY (1) Happy (1) Hutan (1) Meme (1) Rahasia (1) Sains (1) Sukses (1) Unik (1)