Ketika orang berbicara tentang gunung yang paling sulit untuk didaki, mereka langsung berpikir pastilah Gunung Everest. Tapi menjadi gunung tertinggi di dunia tidak secara otomatis membuat gunung tersebut menjadi sulit ditaklukkan. Nyatanya sejauh ini secara teknis, pendakian menuju Gunung Everest menjadi pendakian yang relatif mudah.
Ketika beberapa puncak gunung mungkin terlihat cantik di kartu pos, beberapa pegunungan di daftar ini akan membuat 4,4% tingkat kematian di Gunung Everest terlihat seperti berjalan-jalan di taman. Berikut adalah 10 gunung paling sulit didaki di dunia.
Ketika beberapa puncak gunung mungkin terlihat cantik di kartu pos, beberapa pegunungan di daftar ini akan membuat 4,4% tingkat kematian di Gunung Everest terlihat seperti berjalan-jalan di taman. Berikut adalah 10 gunung paling sulit didaki di dunia.
1. Annapurna - Nepal
Sejak pendakian pertama Annapurna pada tahun 1950, tercatat 53 orang telah meninggal karena berusaha mencapai puncak. Total, hanya 130 orang yang pernah mencapai puncak Annapurna. Secara teknis, nama Annapurna sendiri mengacu pada serangkaian puncak di pegunungan Himalaya, tetapi ketika orang menyebut Annapurna, mereka hampir selalu mengacu pada puncak tertinggi.
Memiliki tinggi 8091 meter, menjadikan gunung ini hanya mendapat ranking 10 gunung tertinggi di dunia. Serta termasuk salah satu gunung yang paling berbahaya dan sulit didaki.
Dalam bahasa Urdu, Nanga Parbat berarti "Gunung Telanjang". Ini adalah gunung tertinggi ke-9 di bumi.
Pendaki gunung menyebutnya sebagai "Man Eater". Sebelum pendaki Austria bernama Herman Buhl menaklukkannya pada tahun 1953, Nanga Parbat telah mengambil 31 nyawa dari pendaki yang sebelumnya telah mencoba menaklukkannya.
Juga dikenal sebagai Godwin Austin Mountain, K2 adalah puncak tertinggi ke-2 di dunia. Namun, juga merupakan salah satu yang paling berbahaya. Sejak tahun 1990, angka kematian pada K2 hampir sama dengan Annapurna yaitu sekitar 19,7%.
Meskipun memiliki ketinggian yang sama dengan Gunung everest, secara teknis K2 jauh lebih sulit karena rintangan berbahaya yang ditimbulkan oleh pilar es, Serac, dan gletser. Komposisi beku gunung juga sering menimbulkan ancaman bagi pendaki karena bisa runtuh secara tiba-tiba tanpa peringatan. Cuaca pada K2 juga cenderung sangat tak terduga, membuat puncak dan turunan jauh lebih berbahaya.
Meskipun tingkat kematian pada sebagian besar gunung paling berbahaya di dunia ini telah menurun dari waktu ke waktu, dan dilihat dari tingkat keamanan dan teknik pendakian telah membaik, Kangchenjunga tampaknya menjadi pengecualian.
Angka kematian di gunung ini tetap tinggi, malah naik menjadi 22% dalam beberapa tahun terakhir. Ini adalah refleksi dari bahaya yang ditimbulkan oleh cuaca yang tak terduga, es, dan longsoran.
Baintha Brakk juga dikenal sebagai The Ogre (Raksasa), adalah sebuah gunung yang tingginya 23.901 kaki di pegunungan Karakoram. Pendakian pertama kali adalah pada tahun 1977, namun pendakian begitu sulit dan gunung tidak dapat diakses. pendakian ke-2 The Ogre hanya terjadi pada tahun 2001. Selama 24 tahun, sekitar 20 ekspedisi pendaki pernah mencoba tapi gagal.
Kombinasi curam, menara granit yang terjal dan dataran yang sangat tinggi menjadikan gunung tertinggi di dunia ini hanya bisa didaki oleh pendaki gunung yang benar-benar profesional.
Terletak di Bernese Alps yang terkenal di Swiss. Sisi utara Eiger telah dibaptis dengan nama "Mordwand", atau "Dinding Pembunuh". Mendaki di sisi utara ini membutuhkan pendaki dengan kemampuan teknik dan daya tahan tubuh yang ekstrim. Pendaki juga harus menghadapi bahaya yaitu batu dan es yang akan jatuh terus-menerus.
Gunung Vinson adalah gunung tertinggi yang terletak di benua paling terlarang di bumi, Antartika. Dengan ketinggian 16.502 kaki dan terletak 750 mil dari Kutub Selatan. Petama kali didaki adalah pada tahun 1966.
Dalam beberapa tahun terakhir, tersedianya pemandu profesional telah membuat gunung Vinson Massif jauh lebih mudah diakses oleh pendaki. Namun, cuaca dingin dan ekstrim di Antartika yang tidak bisa ditebak - bahkan di musim panas - tetap membuat pendakian di Vinson merupakan upaya pendakian yang berbahaya.
Ini adalah Ikon dari Alpen Swiss yang juga merupakan salah satu puncak yang paling berbahaya. Disamping kesulitan teknis yang akan dihadapi, pendaki juga berada di bawah ancaman konstan dari potensi longsoran dan reruntuhan. Yang lebih buruk lagi, ketenaran dari Matterhorn lainnya adalah kepadatan penduduknya pada jalur pemanjatan dalam beberapa tahun terakhir. Ini menambah bahaya saja.
Gunung Fitz Roy yang cantik nan indah ini terletak di Pantagonia, sebuah daerah kecil di perbatasan antara Chili dan Argentina. Mungkin Fitz Roy tidak bisa dikategorikan dalam daftar ini karena ketinggian yang relatif rendah - puncaknya hanya 11.020 kaki - hanya sepertiga dari ketinggian Gunung Everest.
Yang membuat Fitz Roy kurang tinggi itulah yang membuat gunung ini memiliki tingkat kesulitan tersendiri secara teknis. Banyaknya granit malah menjadi sebuah tantangan bagi para pendaki, yang profesional sekalipun. Yang membuatnya lebih berbahaya lagi, daerah ini sangat terisolasi dan cuacanya yang begitu ekstrim. Ketika hari-hari tertentu sebanyak 100 orang bisa menjangkau puncak Everest, Fitz Roy mungkin hanya ada 1 orang yang sukses mendaki sampai puncak tiap tahunnya.
McKinley juga dikenal sebagai Denali, adalah gunung tertinggi di Amerika Utara. Meskipun hanya berdiri di 20.320 kaki, lokasinya jauh di utara Alaska, menambah bahaya bagi yang mendaki. Tingkat keberhasilan bagi mereka yang mencoba untuk mendaki Denali adalah sekitar 50%, dengan lebih dari 100 pendaki telah tewas saat mencoba untuk mencapai puncak.
Sumber Artikel: http://opishposh.com
Memiliki tinggi 8091 meter, menjadikan gunung ini hanya mendapat ranking 10 gunung tertinggi di dunia. Serta termasuk salah satu gunung yang paling berbahaya dan sulit didaki.
2. Nanga Parbat - Pakistan
Pendaki gunung menyebutnya sebagai "Man Eater". Sebelum pendaki Austria bernama Herman Buhl menaklukkannya pada tahun 1953, Nanga Parbat telah mengambil 31 nyawa dari pendaki yang sebelumnya telah mencoba menaklukkannya.
3. K2 - perbatasan antara China dan Pakistan
Meskipun memiliki ketinggian yang sama dengan Gunung everest, secara teknis K2 jauh lebih sulit karena rintangan berbahaya yang ditimbulkan oleh pilar es, Serac, dan gletser. Komposisi beku gunung juga sering menimbulkan ancaman bagi pendaki karena bisa runtuh secara tiba-tiba tanpa peringatan. Cuaca pada K2 juga cenderung sangat tak terduga, membuat puncak dan turunan jauh lebih berbahaya.
4. Kangchenjunga - Nepal
Angka kematian di gunung ini tetap tinggi, malah naik menjadi 22% dalam beberapa tahun terakhir. Ini adalah refleksi dari bahaya yang ditimbulkan oleh cuaca yang tak terduga, es, dan longsoran.
5. Baintha Brakk - Gilgit Baltistan, Pakistan
Kombinasi curam, menara granit yang terjal dan dataran yang sangat tinggi menjadikan gunung tertinggi di dunia ini hanya bisa didaki oleh pendaki gunung yang benar-benar profesional.
6. Eiger - Swiss
7. Vinson Massif - Antartika
Dalam beberapa tahun terakhir, tersedianya pemandu profesional telah membuat gunung Vinson Massif jauh lebih mudah diakses oleh pendaki. Namun, cuaca dingin dan ekstrim di Antartika yang tidak bisa ditebak - bahkan di musim panas - tetap membuat pendakian di Vinson merupakan upaya pendakian yang berbahaya.
8. Matterhorn - perbatasan antara Swiss dan Italia
9. Fitz Roy - perbatasan antara Argentina dan Chili
Yang membuat Fitz Roy kurang tinggi itulah yang membuat gunung ini memiliki tingkat kesulitan tersendiri secara teknis. Banyaknya granit malah menjadi sebuah tantangan bagi para pendaki, yang profesional sekalipun. Yang membuatnya lebih berbahaya lagi, daerah ini sangat terisolasi dan cuacanya yang begitu ekstrim. Ketika hari-hari tertentu sebanyak 100 orang bisa menjangkau puncak Everest, Fitz Roy mungkin hanya ada 1 orang yang sukses mendaki sampai puncak tiap tahunnya.
10. McKinley - Alaska, USA
Sumber Artikel: http://opishposh.com
Foto: https://www.google.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar