Kisah ketika Nabi Ibrahim diperitahkan untuk menyembelih anaknya Ismail,
telah menjadi tradisi turun-temurun bagi umat muslim. Nabi Ibrahim yang
sulit untuk menyembelih anaknya sendiri, mengabaikan perasaannya itu demi
menjalankan dan mendekatkan diri kepada Sang Pencipta Allah swt. Nabi
Ibrahim diperitahkan oleh Allah swt untuk mengorbankan Ismail lewat
mimpi. Nabi Ibrahim yang gundah gulana akhirnya menceritakan mimpinya
kepada istrinya. Jika memang itu merupakan perintah Allah, maka
laksanakanlah!
Kesungguhan dan keihklasan Nabi Ibrahim menjalankan perintah Allah, dibalas dengan pergantian Ismail dengan hewan kurban. Hingga akhirnya Ismail pun tidak jadi disembelih. Keteguhan dan kesabaran Nabi Ibrahim telah memberikan kesadaran bahwa Allah memiliki jawaban atas segala perintah yang Ia berikan. Allah dengan segala maha kesempurnaanNya memiliki alasan tertentu dalam setiap ujianNya kepada manusia.
Dari keteguhan dan ketabahan hati Nabi Ibrahim. Umat muslim dapat menarik tiga inti pokok makna berkurban.
Pertama, makna berkurban yaitu mendekatkan diri kepada Allah swt. Berkurban berarti kesunggguhan manusia dengan menyerahkan segalanya kepada Sang Pencipta. Seperti halnya Nabi Ibrahim yang mengikhlaskan putranya yang paling ia cintai untuk dikurbankan, merupakan wujud penyerahan dirinya kepada Allah swt.
Kedua, dengan berkurban manusia diajarkan untuk berbagi kepada mukmin lain yang kurang mampu. sepeti halnya yang telah dipaparkan sebelumnya. Allah swt selalu mempunyai alasan untuk memerintahkan manusia berkurban. Dengan adanya kurban, kaum muslim yang kurang mampu ikut merasakan indahnya islam dengan adanya kurban.
Kesungguhan dan keihklasan Nabi Ibrahim menjalankan perintah Allah, dibalas dengan pergantian Ismail dengan hewan kurban. Hingga akhirnya Ismail pun tidak jadi disembelih. Keteguhan dan kesabaran Nabi Ibrahim telah memberikan kesadaran bahwa Allah memiliki jawaban atas segala perintah yang Ia berikan. Allah dengan segala maha kesempurnaanNya memiliki alasan tertentu dalam setiap ujianNya kepada manusia.
Dari keteguhan dan ketabahan hati Nabi Ibrahim. Umat muslim dapat menarik tiga inti pokok makna berkurban.
Pertama, makna berkurban yaitu mendekatkan diri kepada Allah swt. Berkurban berarti kesunggguhan manusia dengan menyerahkan segalanya kepada Sang Pencipta. Seperti halnya Nabi Ibrahim yang mengikhlaskan putranya yang paling ia cintai untuk dikurbankan, merupakan wujud penyerahan dirinya kepada Allah swt.
Kedua, dengan berkurban manusia diajarkan untuk berbagi kepada mukmin lain yang kurang mampu. sepeti halnya yang telah dipaparkan sebelumnya. Allah swt selalu mempunyai alasan untuk memerintahkan manusia berkurban. Dengan adanya kurban, kaum muslim yang kurang mampu ikut merasakan indahnya islam dengan adanya kurban.
Ketiga, dengan berkurban keikhlasan manusia diuji, diuji dari sifat
tamak dan rakus akan harta dunia yang disenangi. Kurban berarti
memberikan apa yang kita cintai dan kita sayangi, dalam hal ini ialah
harta yang kita miliki, yaitu dengan cara berkurban.
Lantas, mengapa umat muslim dianjurkan untuk berpuasa pada hari sebelum idul Adha yaitu pada tanggal 9 dzulhijjah?
Hal tersebut berpatokan kepada keluarga Ibrahim yang pada saat diperitahkan untuk menyembelih Ismail tidak dapat makan, karena kesedihan akan ditinggal oleh Ismail. Istri Nabi Ibrahim menyuruh Nabi Ibrahim untuk makan sebelum menyembelih Ismail, Namun lantaran kesedihan akan kehilangan anaknya, Nabi Ibrahim enggan untuk makan. Kemudian Nabi Ibrahim menyuruh istrinya untuk makan, istrinya pun menjawab dengan jawaban yang sama.
Begitu juga dengan Ismail yang akan disembelih, terlebih tidak memiliki selera untuk makan. inilah yang menjadi alasan mengapa manusia dianjurkan berpuasa sehari sebelum pelaksanaan kurban.
Lantas, mengapa umat muslim dianjurkan untuk berpuasa pada hari sebelum idul Adha yaitu pada tanggal 9 dzulhijjah?
Hal tersebut berpatokan kepada keluarga Ibrahim yang pada saat diperitahkan untuk menyembelih Ismail tidak dapat makan, karena kesedihan akan ditinggal oleh Ismail. Istri Nabi Ibrahim menyuruh Nabi Ibrahim untuk makan sebelum menyembelih Ismail, Namun lantaran kesedihan akan kehilangan anaknya, Nabi Ibrahim enggan untuk makan. Kemudian Nabi Ibrahim menyuruh istrinya untuk makan, istrinya pun menjawab dengan jawaban yang sama.
Begitu juga dengan Ismail yang akan disembelih, terlebih tidak memiliki selera untuk makan. inilah yang menjadi alasan mengapa manusia dianjurkan berpuasa sehari sebelum pelaksanaan kurban.
Sumber: http://www.islamnyamuslim.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar