Tentunya, ada banyak sekali mitos yang berkembang di masyarakat dan tidak sedikit yang langsung dicerna atau juga dipercaya begitu saja tanpa mencari tahu kebenarannya.
Khususnya yang berhubungan dengan hal-hal berbau ilmiah, memang ada banyak yang benar karena dapat dibuktikan secara pasti. Namun ada pula yang salah, bahkan kesalahan tersebut diperparah dengan munculnya film-film terkait dengannya.
Berikut beberapa mitos dan fakta terkait dengan sains.
1. Kematian di luar angkasa
Dalam film-film Hollywood pada umumnya, banyak yang memperlihatkan scene seorang astronot akan membeku dan langsung meninggal tanpa bisa berbicara sepatah katapun ketika kaca helmnya pecah dan dia tidak tercover sama sekali.
Namun, para peneliti mengemukakan bahwa manusia masih dapat bertahan sekitar 15 sampai 30 detik di luar angkasa tanpa pelindung. Jadi ketika kaca helm pecah, maka astronot tersebut masih bisa berlari dengan nafas yang tersisa di dalam paru-paru menuju ke pesawat luar angkasanya untuk mendapatkan oksigen serta helm pengganti.
Akan tetapi, apabila astronot tersebut memilih untuk menahan nafas, maka ada waktu sedikit lebih lama sebelum kehabisan udara dan terbakarnya paru-paru.
2. Belum 5 detik
Mungkin tidak sedikit yang mengetahui mitos apabila makanan jatuh maka dapat dimakan secara langsung asal tidak lebih dari 5 detik di permukaan atau tempat jatuhnya.
Penjelasan dari mitos tersebut adalah bakteri atau kuman yang ada di permukaan membutuhkan waktu lebih dari 5 detik sebelum dapat 'meracuni' makanan itu, maka apabila belum 5 detik, makanan yang jatuh dikatakan masih bebas atau steril dari bakteri.
Menurut penelitian, semua tempat di alam bebas memiliki kandungan bakteri, virus bahkan spora jamur yang terbang karena angin. Bakteri tidak membutuhkan waktu 5 detik untuk dapat 'meracuni' makanan.
Bahkan bakteri dapat langsung masuk ke dalam atau hanya di permukaan makanan yang jatuh tersebut dengan waktu tidak sampai 1 detik.
3. Koin dapat membunuh orang
Ada anggapan dan mitos beredar di masyarakat bahwa apabila sebuah koin dijatuhkan dari atas ketinggian tertentu, seperti bangunan bertingkat di atas 5 lantai atau lainnya, maka pejalan kaki di bawahnya akan meninggal dunia apabila koin tersebut mengenai kepalanya.
Menurut penelitian, koin di desain secara simetris dan tidak aerodinamis. Jadi apabila ada koin yang jatuh dari puncak Monas pun dan mengenai seseorang di bawahnya, maka orang tersebut tidak akan mati, melainkan hanya benjol saja.
4. Petir tidak pernah sambar satu tempat dua kali
Mitosnya, petir tidak akan menyambar sebuah tempat sebanyak dua kali. hal itu dipercaya oleh banyak orang, bahkan hampir di seluruh dunia. Namun, menurut penelitian, hal tersebut adalah salah.
Secara ilmiah, petir dapat menyambar satu titik selama berkali-kali dan tidak pilih-pilih. Petir memiliki sifat untuk menyambar apa saja yang lebih tinggi dari obyek sekitarnya.
hal itu dibuktikan dengan puncak menara atau bangunan tinggi pencakar langit yang di ujungnya terdapat alat penangkal petirnya. Menjadi satu hal yang lucu apabila alat penangkal petir itu hanya akan tersambar sebanyak satu kali saja.
5. Tidak ada gravitasi di luar angkasa
Kebanyakan orang percaya bahwa di luar angkasa tidak memiliki gravitasi karena manusia atau obyek dapat terbang secara bebas. Menurut penelitian, gravitasi bukan hanya terdapat di bumi saja.
Ada berton-ton gravitasi di luar angkasa dengan tekanan yang berbeda-beda. Salah satu penjelasan yang mendasar adalah apabila tidak ada gravitasi, maka planet-planet dan bumi tidak akan bergerak seperti pada jalurnya untuk memutari matahari.
6. Susu adalah unsur terpenting untuk kesehatan tulang
Mungkin berulang kali di televisi atau juga mayoritas di iklan muncul pemberitahuan bahwa susu sangat baik untuk kesehatan tulang. Namun menurut ahli gizi, justru kandungan kalsium dalam susu tidak setinggi yang dibayangkan. Menurut penelitian, faktor atau unsur-unsur yang lebih penting dari susu adalah asupan protein, vitamin D dan juga olahraga.
7. Manusia berasal dari kera
Menurut teori evolusi Charles Darwin, manusia berasal dari kera yang mengalami evolusi dalam jutaan tahun. Walaupun mendapatkan banyak tentangan sampai dengan hujatan, namun teori tersebut mendapatkan banyak pengikut.
Menurut penelitian yang dilakukan secara bertahun-tahun oleh banyak ilmuwan, apa yang dikatakan oleh Darwin tersebut tidak memiliki dasar yang jelas karena manusia dan kera memiliki pohon keluarga yang berbeda.
Perlu ditegaskan bahwa manusia purba yang memiliki perawakan dan wajah mirip kera bukanlah kera dan kera dari lahir sampai mati akan tetap dalam bentuk kera, begitu pula dengan manusia.
Sumber:
http://www.merdeka.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar