Rasulullah SAW Memperingatkan Umatnya Tentang Dajjal
•
Diriwayatkan dari Imran bin Hushain Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,
“Tidak ada di antara penciptaan Adam dan hari kiamat perkara yang lebih besar dari (fitnah) Dajjal.” (HR. Muslim)
•
Diriwayatkan dari Ibnu Umar Radhiyallahu Anhuma, ia berkata, “Rasulullah Shallallahu Alaihi wa sallam berdiri di hadapan manusia, menyanjung Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan sanjungan yang merupakan hak-Nya, kemudian menyebut Dajjal dan bersabda,
“Aku memperingatkan kalian darinya. Tidaklah ada seorang nabi kecuali telah memperingatkan kaumnya tentang Dajjal. Akan tetapi aku akan sampaikan kepada kalian satu ucapan yang belum disampaikan para nabi kepada kaumnya, dia itu buta sebelah matanya, dan Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak buta.” (HR. Al-Bukhari)
•
Diriwayatkan dari An-Nawwas bin Sam’an Radhiyallahu Anhuma, bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,
“Tidak ada selain Dajjal yang lebih aku takutkan menimpa kalian, karena jika Dajjal keluar sementara aku masih ada di antara kalian, niscaya aku akan melindungi kalian darinya. Jika dia keluar ketika aku telah tiada, maka setiap orang akan menjadi pembela bagi dirinya sendiri. Allah yang akan menjaminku dalam membela setiap muslim.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
•
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam memberitahukan tentang sifat Dajjal, pola kerjanya, dan cara menyelamatkan diri darinya. Sampai-sampai beliau mencontohkan dan memerintahkan agar berlindung dari buruknya fitnah Dajjal di penghujung shalat.
“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari adzab Jahannam, dari adzab kubur, dari fitnah kehidupan dan kematian, dan dari keburukan fitnah Masih Dajjal.” (Muttafaq 'alaih)
•
Diriwayatkan oleh An-Nawwas ibn Sam’an: “Dia, yang hidup dan melihatnya (Dajjal) harus membacakan di depannya ayat-ayat pembukaan Surat Al Kahfi,” (HR Muslim).
•
Diriwayatkan oleh Abu Umamah al-Bahili: “Barangsiapa memasuki nerakanya (Dajjal), mintalah pertolongan Allah dan bacakan ayat pembukaan Surat Al Kahfi, dan hal ini akan mendinginkan dan mendamaikannya, seperti api menjadi dingin terhadap Ibrahim,” (HR Ibnu Katsir).
Tanda-tanda dan Rahasia Hari Akhir
Satu alasan mengapa Rasulullah SAW menganjurkan orang-orang beriman membaca Surat Al Kahfi saat Dajjal mencoba membujuk rayu adalah karena surat ini berisi isyarat penting mengenai Hari Akhir, seperti berbagai hal yang dibutuhkan untuk bertahan dan memerangi Dajjal, dan gerakan-gerakan anti-agama yang menimbulkan berbagai kejahatan atas kemanusiaan, yang ingin disebarkan oleh Dajjal ke seluruh dunia.
Surat Al Kahfi ini juga berisi berbagai pelajaran bagi kaum Muslimin. Anjuran Rasulullah SAW untuk menghapalkan dan membaca surat ini dengan penuh perhatian adalah suatu isyarat kuat tentang hal ini. Seperti kita akan lihat di seluruh bab ini, pengalaman Ashabul Kahfi yang tinggal di sebuah masyarakat yang kafir, pelajaran bahwa Musa AS belajar dari Khidr, dan pemerintahan di atas dunia yang didirikan oleh Dzulkarnain AS agar dapat menyebarkan nilai-nilai Islam, adalah perkara-perkara yang perlu direnungkan oleh orang-orang beriman.
Lalu orang seperti apa yang sangat disukai oleh Dajjal? Dan tanpa disadari sudah ditandai oleh Dajjal? Yaitu:
- Orang yang apabila mendengar adzan berkumandang, dia mengacuhkannya.
- Orang yang apabila dinasihati atau diberitahukan mengenai rencana-rencana Dajjal di dunia sebelum Dajjal datang, dia tidak peduli.
Dajjal tidak langsung tiba-tiba datang, Atas Izin Allah SWT ia mempersiapkan semuanya dengan bantuan para pengikutnya (Freemasonry – illuminati) agar semakin banyak manusia yang akan menjadi pengikutnya. Dan jika seseorang sudah tahu mengenai rencana Dajjal ini, Dajjal sudah melihatnya dan menandai hatinya.
Ini sesuai dengan doa Dajjal kepada Allah SWT yang kelak akan di kabulkan: ”Ya rabb berikanlah aku kemampuan untuk menurunkan hujan, menghidupkan orang yang sudah mati, menyembuhkan penyakit yang ada di dunia, menyuburkan tanaman dan memperlihatkan surga dan neraka kepada manusia kelak, yang sesungguhnya surga ku adalah neraka-Mu dan nerakaku adalah surga-Mu ya Rabb agar aku bisa menguji keimanan manusia kelak.”
Diberitakan bahwa Dajjal adalah seorang laki-laki yang berkulit merah, besar, gemuk, berambut keriting (krebo), mata kanannya buta seperti anggur yang sudah masak (tidak bersinar), mata kirinya ditumbuhi daging tebal, tertulis di jidatnya kata kafir yang bisa dibaca setiap muslim yang pandai baca tulis atau buta huruf.
Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam juga mengabarkan bahwa Dajjal itu mandul sehingga tak punya keturunan. Dia akan muncul dari negeri timur, Khurosan, yang diikuti 70 ribu Yahudi Asfahan yang bersenjata dan mengenakan jubah tak berjahit.
Pertama kali muncul, Dajjal berkuasa sebagai raja yang diktator dan kejam. Setelah itu ia mengklaim dirinya sebagai Nabi. Kemudian, mengklaim dirinya sebagai tuhan. Pengikutnya dari kalangan juhhal (orang-orang bodoh) dan kalangan awam (rakyat jelata). Sedangkan hamba-hamba shalih dan bertakwa menentangnya.
Fitnah Dajjal merupakan fitnah terbesar sepanjang umur dunia. Fitnahnya sangat menipu, mempesona dan memukau. Dia datang dengan membawa surga dan neraka; dimana surganya adalah neraka dan nerakanya adalah surga. Ia juga datang bersama sungai yang penuh air dan gunung roti, memerintahkan langit untuk menurunkan hujan lalu turunlah hujan, memerintahkan bumi menumbuhkan tanaman lalu tumbuhlah tanaman, serta diikuti kekayaan bumi.
Dajjal menjelajahi bumi dan memasuki setiap negerinya dengan kecepatan luar biasa dan dalam waktu yang singkat. Tidak ada satu negeri yang belum pernah didatanginya. Semuanya sudah ia datangi kecuali dua kota suci, Makkah dan Madinah. Dan masih banyak lagi kemampuannya yang luar biasa. Semua itu menjadi ujian dan cobaan dari Allah untuk umat manusia, agar hancur orang yang ragu dan selamat orang yang yakin.
Cara Berlindung dari Dajjal
Dahsyatnya huru hara dan fitnah Dajjal di atas membuat setiap mukmin khawatir terhadapnya, sehingga mencari jalan agar selamat dari fitnah tersebut. Terlebih, umat akhir zaman seperti kita ini. Di mana kemunculan Dajjal sudah semakin dekat dengan merebaknya fitnah kekufuran, kesyirikan, dan fitnah dien yang menimpa kaum muslimin.
Di samping menyampaikan bahaya fitnah Dajjal, ciri-ciri dan bentuk fitnahnya, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam juga memberikan resep agar selamat dari fitnah Dajjal. Berikut ini beberapa cara yang bisa kita tempuh supaya selamat dari fitnah Dajjal.
Pertama, berpegang teguh dengan Al-Qur'an dan Sunnah. Di antaranya memahami nama-nama Allah yang Maha Indah berikut sifat-sifat-Nya yang Maha tinggi yang tak bisa disamai seorang pun. Karena Dajjal dari jenis manusia, dia makan dan minum. Sedangkan Allah, suci dari hal itu. Dajjal juga buta sebelah matanya, sedangkan Allah tidaklah buta sebelah matanya. Tidak seorangpun bisa melihat Allah di dunia, sedangkan Dajjal -saat keluarnya- bisa dilihat manusia baik yang mukmin ataupun yang kafir.
Kedua, berlindung dari fitnah Dajjal, khususnya saat shalat. Imam Muslim telah mengeluarkan di Shahihnya, dari hadits Abu Hurairah, bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, “Apabila salah seorang kalian selesai membaca tasyahhud hendaknya ia berlindung kepada Allah dari empat perkara. Beliau membaca:
“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari adzab Jahannam, dari adzab kubur, dari fitnah kehidupan dan kematian, dan dari keburukan fitnah Masih Dajjal.” (Muttafaq 'alaih)
Ketiga, memahami hadits-hadits yang menjelaskan tentang ciri-ciri Dajjal, waktu dan tempat keluarnya, fitnah-fitnahnya, tipu dayanya, dan cara selamat darinya. Beberapa kitab juga telah panjang lebar mengupasnya, sseperti Al-Nihayah milik Ibnu Katsir, Ithaf al-Jama’ah milik Syaikh al-Tuwaijiri, atau Asyrath al-Sa-ah milik Syaikh al-Wabil, dan selainnya.
Keempat, menghafal beberapa ayat dari surat Al-Kahfi. Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, “Siapa yang hafal 10 ayat dari surat awal Al-Kahfi , maka ia akan diselamatkan dari Dajjal.” Dalam riwayat lain, “Sepuluh ayat dari akhir Al-Kahfi,” (HR. Muslim)
Imam Nawawi dalam Syarah Muslim (2/92-93) berkata: sebab semua itu karena di awal-awalnya terdapat beberapa keajaiban dan tanda-tanda kebesaran Allah. Maka siapa yang mentadabburinya tidak akan terkena fitnah Dajjal. Begitu juga di akhirnya. Firman Allah Ta’ala:
“Maka apakah orang-orang kafir menyangka bahwa mereka (dapat) mengambil hamba-hamba-Ku menjadi penolong selain Aku? Sesungguhnya Kami telah menyediakan neraka Jahanam tempat tinggal bagi orang-orang kafir.” (QS. Al-Kahfi: 102)
Kelima, meninggalkan Dajjal dan menjauh darinya. Paling utama adalah tinggal di Makkah dan Madinah, karena Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam mengabarkan bahwa Dajjal tidak akan memasuki dua kota suci tersebut. Maka saat seorang muslim mengetahui Dajjal telah keluar, menjauhlah darinya. Karena Dajjal memiliki syubuhat dan kemampuan luar biasa yang Allah biarkan terjadi dengan kedua tangannya sebagai fitnah bagi manusia. Karena pada saat itu ada seseorang yang merasa memiliki iman kokoh, namun saat ia berjumpa dengan Dajjal, dirinya menjadi pengikut Dajjal.
Imam Abu Dawud dalam Sunannya meriwayatkan hadits dari Imran bin Husain, Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:
“Barang siapa mendengar ada Dajjal, hendaklah ia bersembunyi darinya. Karena, Demi Allah, ada seseorang mendatanginya dan ia mengira bahwa ia benar-benar beriman, tapi lalu ia mengikutinya, karena banyaknya syubuhat (kesamaran) yang menyertainya.” (HR. Muslim, Ahmad, dan Al-Hakim. Syaikh Al-Albani menyahihkannya dalam Shahih Sunan Abi Dawud)
Semoga Allah menyelamatkan kita (kaum muslimin) dari fitnah Dajjal dan mejauhkan kita darinya. Wallahu A’lam.
Sumber:
https://mujahidinanonymous.wordpress.com
http://www.voa-islam.com
http://www.fimadani.com