expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Selasa, 30 Juni 2015

Romantisnya Candaan Rasulullah SAW Kepada Istrinya, Siti Aisyah RA







Suatu ketika Nabi Muhammad SAW bersama sahabat sedang dalam perjalanan, ditemani Aisyah Radhiyallahu Anha, istri Nabi. Saat itu Aisyah masih bertubuh kurus.

Rasulullah bersabda kepada para sahabatnya untuk mempersilahkan mereka berjalan lebih dulu. Kemudian Rasulullah berkata kepada Aisyah, "Ayo kemarilah. Kuajak engkau adu lari cepat." Aisyah dengan gesit lari dan berhasil mengalahkan Nabi.

Waktu terus berlalu. Beberapa tahun kemudian Aisyah kembali menemani Beliau dalam sebuah perjalanan. Beliau kembali mempersilahkan para sahabatnya untuk berjalan lebih dulu. Lalu beliau berkata kepada Aisyah, "Ayo kemarilah! Kuajak engkau adu lari cepat."

Aisyah tersenyum. Sebab saat itu tubuhnya sudah mulai gemuk. Aisyah bertanya, "Bagaimana aku bisa beradu cepat denganmu ya Rasulullah sedangkan badanku begini?"

Rasulullah bersabda, "Ayo lakukanlah!"

Lalu Aisyah berusaha lomba lari dengan Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam. Saat itu Nabi berhasil mendahului Aisyah. Beliau pun tertawa riang dan berkata, "Sekarang aku telah mampu mengalahkanmu."

Begitulah salah satu cara Nabi SAW menjaga keromantisan dengan istrinya.



Sumber:
http://www.dream.co.id


Beda Zakat, Sedekah, Infak, Hibah, dan Hadiah







Memahami berbagai istilah yang berlaku dalam disiplin ilmu apapun sangatlah penting, tanpa terkecuali ilmu syariat. Oleh karena itu, sejak dahulu para ulama senantiasa menjabarkan pemahaman berbagai istilah yang yang berlaku pada setiap bab dengan detail.

Seakan tidak ingin ketinggalan, Ibnul Qayyim termasuk salah satu ulama yang paling gigih menekankan pentingnya penggunaan berbagai istilah syariat sebagaimana digunakan dalam Al Quran dan hadits. Terlebih bagi para ulama yang bertugas menjelaskan hukum-hukum syariat kepada masyarakat luas. Beliau beralasan atas penekanannya ini bahwa penggunaan istilah syariat dengan benar dapat menyelamatkan kita dari kesalahan dalam memahami hukum Allah ‘Azza wa Jalla. Dan sebaliknya salah memahami atau salah penempatan istilah syariat dapat berakibat fatal bagi pemahaman Anda tentang syariat Allah ‘Azza wa Jalla.

Sebagaimana beliau juga memberikan peringatan bahwa di tengah masyarakat telah merajalela penggunaan istilah-istilah syariat yang tidak sebagaimana mestinya. Akibat dari kecerobohan ini terjadilah penyimpangan dan kesalahan fatal dalam kehidupan beragama masyarakat. (I’ilamul Muwaqiin, 4:216).

Zakat

Di masyarakat beredar pemahaman bahwa zakat adalah sejumlah harta yang telah ditentukan jenis, kadar, dan yang dibayarkan berhak menerimanya pada waktu yang telah ditentukan pula. Dan zakat inilah yang merupakan salah satu rukun agama Islam. Allah tegaskan dalam Alquran, yang artinya,

“Dan dirikanlah salat, tunaikanlah zakat dan rukuklah beserta orang-orang yang rukuk.” (QS. Al Baqarah 43)

Pemahaman di atas benar, namun perlu diingat kadang kala para ulama menggunakan kata zakat pada zakat sunah.

Ibnul Arabi berkata: Kata zakat digunakan untuk menyebut zakat wajib, namun kadang kala juga digunakan untuk menyebut zakat sunah, nafkah, hak, dan memaafkan suatu kesalahan.” (Fathul Bari, 3:296)

Sedekah

Kata sedekah dalam banyak dalil memiliki makna yang sama dengan kata zakat, sebagaimana disebutkan pada ayat berikut, yang artinya,

“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka.” (QS. At Taubah: 103)

Dalam hadis yang shahih, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam  bersabda:

“Bila anak Adam meninggal dunia maka seluruh pahala amalannya terputus, kecuali pahala tiga amalan: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shaleh yang senantiasa mendoakan kebakan untuknya.” (HR. at-Tirmidzi dan lainnya)

Berdasarkan ini semua, Imam Mawardi menyimpulkan: Sedekah adalah zakat dan zakat adalah sedekah. Dua kata yang berbeda teksnya namun memiliki arti yang sama. (al-Ahkam as-Sulthaniyyah, Hal. 145)

Dengan demikian sedekah mencakup yang wajib dan mencakup pula yang sunah, asalkan bertujuan untuk mencari keridhaan Allah ‘Azza wa Jalla semata. Oleh karena itu, sering kali Anda tidak peduli bahkan mungkin tidak merasa perlu untuk mengenal nama penerimanya.

Walau demikian, dalam beberapa dalil, kata sedekah memiliki makna yang lebih luas dari sekedar membayarkan sejumlah harta kepada orang lain. Sedekah dalam beberapa dalil digunakan untuk menyebut segala bentuk amal baik yang berguna bagi orang lain atau bahkan bagi diri sendiri.

Suatu hari sekelompok sahabat miskin mengadu kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam perihal rasa cemburu mereka terhadap orang-orang kaya. Orang-orang kaya mampu mengamalkan sesuatu yang tidak kuasa mereka kerjakan yaitu menyedekahkan harta yang melebihi kebutuhan mereka. Menanggapi keluhan ini, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan solusi kepada mereka melalui sabdanya:

“Bukankah Allah telah membukakan bagi kalian pintu-pintu sedekah? Sejatinya setiap ucapan tasbih bernilai sedekah bagi kalian, demikian juga halnya dengan ucapan takbir, tahmid, dan tahlil. Sebagaimana memerintahkan kebajikan dan melarang kemungkaran juga bernilai sedekah bagi kalian. Sampai pun melampiaskan syahwat kemaluan kalian pun bernilai sedekah.” Tak ayal lagi para sahabat keheranan mendengar penjelasan beliau ini, sehingga mereka kembali bertanya: “Ya Rasulullah, apakah bila kita memuaskan syahwat, kita mendapatkan pahala?” Beliau menjawab: “Bagaimana pendapatmu bila ia menyalurkannya pada jalan yang haram, bukankah dia menanggung dosa?” Demikian pula sebaliknya bila ia menyalurkannya pada jalur yang halal, maka iapun mendapatkan pahala. (HR. Muslim)

Infak

Kata infak dalam dalil-dalil Al Quran, hadits dan juga budaya ulama memiliki makna yang cukup luas, karena mencakup semua jenis pembelanjaan harta kekayaan. Allah Ta’ala berfirman, yang artinya:

“Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebih-lebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian.” (QS. Al-Furqan: 67).

Hal serupa juga nampak dengan jelas pada sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berikut:

“Kelak pada hari Qiyamat, kaki setiap anak Adam tidak akan bergeser dari hadapan Allah hingga ditanya perihal lima hal: umurnya untuk apa ia habiskan, masa mudanya untuk apa ia lewatkan, harta kekayaannya dari mana ia peroleh dan kemana ia infakkan (belanjakan) dan apa yang ia lakukan dengan ilmunya.” (HR. at-Tirmidzi)

Kemanapun dan untuk tujuan apapun, baik tujuan yang dibenarkan secara syariat ataupun diharamkan, semuanya disebut dengan infak. Oleh karena itu, mari kita simak kisah perihal ucapan orang-orang munafik yang merencanakan kejahatan kepada Rasulullah dan para sahabatnya, Allah ceritakan, yang artinya,

“Sesungguhnya orang-orang kafir menafkahkan harta mereka untuk menghalangi (orang) dari jalan Allah. Mereka akan menafkahkan harta itu, kemudian menjadi penyesalan bagi mereka, dan mereka akan dikalahkan. Dan ke dalam neraka Jahanamlah orang-orang kafir itu dikumpulkan.” (QS. Al-Anfal: 36)

Oleh karena itu pada banyak dalil perintah untuk berinfak disertai dengan penjelasan infak di jalan Allah, sebagaimana pada ayat berikut, yang artinya,

“Dan infakkanlah/belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah.” (QS. Al-Baqarah: 195)

Hibah
Ketika Anda memberikan sebagian harta kepada orang lain, pasti ada tujuan tertentu yang hendak Anda capai. Bila tujuan utama dari pemberian Anda adalah rasa iba dan keinginan menolong orang lain, maka pemberian ini diistilahkan dalam syariat Islam dengan hibah. Rasa iba yang menguasai perasaan Anda ketika mengetahui atau melihat kondisi penerima pemberian lebih dominan dibanding  kesadaran untuk memohon pahala dari Allah. Sebagai contoh, mari kita simak ucapan sahabat Abu Bakar ketika membatalkan hibahnya kepada putri beliau tercinta Aisyah radhiyallahu ‘anha:

“Wahai putriku, tidak ada orang yang lebih aku cintai agar menjadi kaya dibanding engkau dan sebaliknya tidak ada orang yang paling menjadikan aku berduka bila ia ditimpa kemiskinan dibanding engkau. Sedangkan dahulu aku pernah memberimu hasil panen sebanyak 20 wasaq (sekitar 3.180 Kg). Bila pemberian ini telah engkau ambil, maka yang sudah tidak mengapa, namun bila belum maka pemberianku itu sekarang aku tarik kembali menjadi bagian dari harta warisan peninggalanku.” (HR. Imam Malik)

Hadiah

Diantara bentuk pemberian harta kepada orang lain yang juga banyak dikenal oleh masyarakat ialah hadiah. Dan saya yakin Anda pernah memberikan suatu hadiah kepada orang lain atau mungkin juga Anda menerimanya dari orang lain. Tentu Anda menyadari bahwa hadiah Anda tidaklah Anda berikan kepada sembarang orang, apalagi orang yang belum Anda kenal. Hanya orang-orang spesial dalam hidup Anda yang berhak mendapatkan hadiah Anda.

Hadiah yang Anda berikan kepada seseorang, sejatinya hanyalah salah satu bentuk dari penghargaan Anda kepadanya. Sebagaimana melalui hadiah yang Anda berikan, seakan Anda ingin meningkatkan keeratan hubungan antara Anda berdua. Demikianlah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengartikan makna hadiah dalam kehidupan masyarakat melalui sabdanya:

“Hendaknya kalian saling memberi hadiah niscaya kalian saling cinta mencintai.” (HR. Bukhari dalam kitab al-Adab al-Mufrad)

Berdasarkan ini, Anda dapat mengetahui berbagai pemberian yang selama ini oleh berbagai pihak disebut dengan hadiah, semisal hadiah pada pembelian suatu produk, atau undian atau lainnya. Pemberian-pemberian ini sejatinya tidak layak disebut hadiah, mengingat semuanya sarat dengan tujuan komersial, dan bukan untuk meningkatkan keeratan hubungan yang tanpa pamrih.



Sumber:
http://www.konsultasisyariah.com


Minggu, 28 Juni 2015

Puasa Tapi Tidak Shalat. Diterimakah?







إِنَّنِي أَنَا اللَّهُ لا إِلَهَ إِلا أَنَا فَاعْبُدْنِي وَأَقِمِ الصَّلاةَ لِذِكْرِي
“Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku.”
(QS.Thaha [20] : 14)


Tidak sedikit kita saksikan di tengah-tengah kaum muslimin, ketika menjalani puasa, masih ada saja yang meninggalkan shalat. Mereka sangka bahwa shalat dan puasa adalah ibadah tersendiri. Jika salah satu ditinggalkan, maka dikira tidak berpengaruh pada yang lainnya. Shalat, jika ditinggalkan dapat mempengaruhi puasa. Bahkan puasa tersebut bisa rusak jika seseorang meremehkan perkara shalat. Simak dalam beberapa fatwa ulama berikut ini.

Hukum Berpuasa Namun Meninggalkan Shalat
Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin –rahimahullah– pernah ditanya: Apa hukum orang yang berpuasa namun meninggalkan shalat?
Beliau rahimahullah menjawab, “Puasa yang dilakukan oleh orang yang meninggalkan shalat tidaklah diterima karena orang yang meninggalkan shalat adalah kafir dan murtad. Dalil bahwa meninggalkan shalat termasuk bentuk kekafiran adalah firman Allah Ta’ala,

”Jika mereka bertaubat, mendirikan shalat dan menunaikan zakat, maka (mereka itu) adalah saudara-saudaramu seagama. Dan Kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi kaum yang mengetahui.” (QS. At Taubah [9] : 11)

Alasan lain adalah sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Pembatas antara seorang muslim dengan kesyirikan dan kekafiran adalah meninggalkan shalat.” (HR. Muslim no. 82)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda, “Perjanjian antara kami dan mereka (orang kafir) adalah mengenai shalat. Barangsiapa meninggalkannya maka dia telah kafir.” (HR. Ahmad, At Tirmidzi, An Nasa’i, Ibnu Majah. Dikatakan shahih oleh Syaikh Al Albani)

Pendapat yang mengatakan bahwa meninggalkan shalat merupakan suatu kekafiran adalah pendapat mayoritas sahabat Nabi bahkan dapat dikatakan pendapat tersebut adalah ijma’ (kesepakatan) para sahabat.

‘Abdullah bin Syaqiq –rahimahullah– (seorang tabi’in yang sudah masyhur) mengatakan, “Para sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidaklah pernah menganggap suatu amalan yang apabila seseorang meninggalkannya akan menyebabkan dia kafir selain perkara shalat.” [Perkataan ini diriwayatkan oleh At Tirmidzi dari ‘Abdullah bin Syaqiq Al ‘Aqliy ,seorang tabi’in. Hakim mengatakan bahwa hadits ini bersambung dengan menyebut Abu Hurairah di dalamnya. Dan sanad (periwayat) hadits ini adalah shohih. Lihat Ats Tsamar Al Mustathob fi Fiqhis Sunnah wal Kitab, hal. 52, -pen]

Oleh karena itu, apabila seseorang berpuasa namun dia meninggalkan shalat, puasa yang dia lakukan tidaklah sah (tidak diterima). Amalan puasa yang dia lakukan tidaklah bermanfaat pada hari kiamat nanti.

Oleh sebab itu, “Shalatlah kemudian tunaikanlah puasa”. Adapun jika engkau puasa namun tidak shalat, amalan puasamu akan tertolak karena orang kafir (karena sebab meninggalkan shalat) tidak diterima ibadah dari dirinya. [Sumber: Majmu’ Fatawa wa Rosa-il Ibnu ‘Utsaimin, 17/62, Asy Syamilah]

Hanya Shalat di Bulan Ramadhan 
Al Lajnah Ad Da’imah lil Buhuts Ilmiyyah wal Ifta’ (Komisi Fatwa di Saudi Arabia) pernah ditanya: “Apabila seseorang hanya di bulan Ramadhan semangat melakukan puasa dan shalat, namun setelah Ramadhan berakhir dia meninggalkan shalat, apakah puasanya di bulan Ramadhan diterima? ”
Jawaban: “Shalat merupakan salah satu rukun Islam. Shalat merupakan rukun Islam terpenting setelah dua kalimat syahadat. Dan hukum shalat adalah wajib bagi setiap individu. Barangsiapa meninggalkan shalat karena menentang kewajibannya atau meninggalkannya karena menganggap remeh dan malas-malasan, maka dia telah kafir. Adapun orang yang melakukan puasa Ramadhan dan mengerjakan shalat hanya di bulan Ramadhan saja, maka orang seperti ini berarti telah melecehkan agama Allah. (Sebagian salaf mengatakan), “Sejelek-jelek kaum adalah yang mengenal Allah (rajin ibadah, pen) hanya pada bulan Ramadhan saja.”

Oleh karena itu, tidak sah puasa seseorang yang tidak melaksanakan shalat di luar bulan Ramadhan. Bahkan orang seperti ini (yang meninggalkan shalat) dinilai kafir dan telah melakukan kufur akbar, walaupun orang ini tidak menentang kewajiban shalat. Orang seperti ini tetap dianggap kafir menurut pendapat ulama yang paling kuat. Karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri telah bersabda, “Perjanjian antara kami dan mereka (orang kafir) adalah mengenai shalat, barangsiapa meninggalkannya maka dia telah kafir.” (HR. Ahmad, Abu Daud, At Tirmidzi, An Nasa’i, Ibnu Majah dengan sanad yang shahih dari Buraidah Al Aslamiy)

Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda, “Inti (pokok) segala perkara adalah Islam, tiangnya (penopangnya) adalah shalat, dan puncaknya adalah jihad di jalan Allah.” (HR. Tirmidzi dengan sanad shahih dari Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu)
“Pembatas antara seorang muslim dengan kekafiran dan kesyirikan adalah meninggalkan shalat.” (HR. Muslim dari Jabir bin ‘Abdillah Al Anshoriy). Dan banyak hadits yang semakna dengan hadits-hadits di atas.

Allah berfirman, “Sesungguhnya orang-orang yang beriman, mengerjakan amal soleh, mendirikan shalat dan menunaikan zakat, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.” (QS.al Baqarah [2] : 277)

Oleh karena itu, sudah saatnya seorang hamba yang sering melalaikan shalat untuk bertaubat sebenar-benarnya dengan ikhlas karena Allah, menyesali dosa yang telah dia lakukan, kembali rutin mengerjakan shalat dan bertekad untuk tidak meninggalkannya lagi.

Semoga Allah memudahkan kita dalam melakukan ketaatan kepada-Nya dan Semoga Allah menerima setiap taubat kita. Amin Yaa Mujibas Sa’ilin.



Sumber:
http://rumaysho.com


Sabtu, 27 Juni 2015

Tentang Dajjal: Orang yang Disukai Dajjal dan Cara Berlindung Dari Dajjal








Rasulullah SAW Memperingatkan Umatnya Tentang Dajjal
• Diriwayatkan dari Imran bin Hushain Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

“Tidak ada di antara penciptaan Adam dan hari kiamat perkara yang lebih besar dari (fitnah) Dajjal.” (HR. Muslim)

• Diriwayatkan dari Ibnu Umar Radhiyallahu Anhuma, ia berkata, “Rasulullah Shallallahu Alaihi wa sallam berdiri di hadapan manusia, menyanjung Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan sanjungan yang merupakan hak-Nya, kemudian menyebut Dajjal dan bersabda, 

“Aku memperingatkan kalian darinya. Tidaklah ada seorang nabi kecuali telah memperingatkan kaumnya tentang Dajjal. Akan tetapi aku akan sampaikan kepada kalian satu ucapan yang belum disampaikan para nabi kepada kaumnya, dia itu buta sebelah matanya, dan Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak buta.” (HR. Al-Bukhari)

• Diriwayatkan dari An-Nawwas bin Sam’an Radhiyallahu Anhuma, bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, 

“Tidak ada selain Dajjal yang lebih aku takutkan menimpa kalian, karena jika Dajjal keluar sementara aku masih ada di antara kalian, niscaya aku akan melindungi kalian darinya. Jika dia keluar ketika aku telah tiada, maka setiap orang akan menjadi pembela bagi dirinya sendiri. Allah yang akan menjaminku dalam membela setiap muslim.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

• Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam memberitahukan tentang sifat Dajjal, pola kerjanya, dan cara menyelamatkan diri darinya. Sampai-sampai beliau mencontohkan dan memerintahkan agar berlindung dari buruknya fitnah Dajjal di penghujung shalat.

“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari adzab Jahannam, dari adzab kubur, dari fitnah kehidupan dan kematian, dan dari keburukan fitnah Masih Dajjal.” (Muttafaq 'alaih)

• Diriwayatkan oleh An-Nawwas ibn Sam’an: “Dia, yang hidup dan melihatnya (Dajjal) harus membacakan di depannya ayat-ayat pembukaan Surat Al Kahfi,” (HR Muslim).

• Diriwayatkan oleh Abu Umamah al-Bahili: “Barangsiapa memasuki nerakanya (Dajjal), mintalah pertolongan Allah dan bacakan ayat pembukaan Surat Al Kahfi, dan hal ini akan mendinginkan dan mendamaikannya, seperti api menjadi dingin terhadap Ibrahim,” (HR Ibnu Katsir).

Tanda-tanda dan Rahasia Hari Akhir

Satu alasan mengapa Rasulullah SAW menganjurkan orang-orang beriman membaca Surat Al Kahfi saat Dajjal mencoba membujuk rayu adalah karena surat ini berisi isyarat penting mengenai Hari Akhir, seperti berbagai hal yang dibutuhkan untuk bertahan dan memerangi Dajjal, dan gerakan-gerakan anti-agama yang menimbulkan berbagai kejahatan atas kemanusiaan, yang ingin disebarkan oleh Dajjal ke seluruh dunia.

Surat Al Kahfi ini juga berisi berbagai pelajaran bagi kaum Muslimin. Anjuran Rasulullah SAW untuk menghapalkan dan membaca surat ini dengan penuh perhatian adalah suatu isyarat kuat tentang hal ini. Seperti kita akan lihat di seluruh bab ini, pengalaman Ashabul Kahfi yang tinggal di sebuah masyarakat yang kafir, pelajaran bahwa Musa AS belajar dari Khidr, dan pemerintahan di atas dunia yang didirikan oleh Dzulkarnain AS agar dapat menyebarkan nilai-nilai Islam, adalah perkara-perkara yang perlu direnungkan oleh orang-orang beriman.

Lalu orang seperti apa yang sangat disukai oleh Dajjal? Dan tanpa disadari sudah ditandai oleh Dajjal? Yaitu:
  1. Orang yang apabila mendengar adzan berkumandang, dia mengacuhkannya.
  2. Orang yang apabila dinasihati atau diberitahukan mengenai rencana-rencana Dajjal di dunia sebelum Dajjal datang, dia tidak peduli.


Dajjal tidak langsung tiba-tiba datang, Atas Izin Allah SWT ia mempersiapkan semuanya dengan bantuan para pengikutnya (Freemasonry – illuminati) agar semakin banyak manusia yang akan menjadi pengikutnya. Dan jika seseorang sudah tahu mengenai rencana Dajjal ini, Dajjal sudah melihatnya dan menandai hatinya.

Ini sesuai dengan doa Dajjal kepada Allah SWT yang kelak akan di kabulkan: ”Ya rabb berikanlah aku kemampuan untuk menurunkan hujan, menghidupkan orang yang sudah mati, menyembuhkan penyakit yang ada di dunia, menyuburkan tanaman dan memperlihatkan surga dan neraka kepada manusia kelak, yang sesungguhnya surga ku adalah neraka-Mu dan nerakaku adalah surga-Mu ya Rabb agar aku bisa menguji keimanan manusia kelak.”

Diberitakan bahwa Dajjal adalah seorang laki-laki yang berkulit merah, besar, gemuk, berambut keriting (krebo), mata kanannya buta seperti anggur yang sudah masak (tidak bersinar), mata kirinya ditumbuhi daging tebal, tertulis di jidatnya kata kafir yang bisa dibaca setiap muslim yang pandai baca tulis atau buta huruf.

Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam juga mengabarkan bahwa Dajjal itu mandul sehingga tak punya keturunan. Dia akan muncul dari negeri timur, Khurosan, yang diikuti 70 ribu Yahudi Asfahan yang bersenjata dan mengenakan jubah tak berjahit.

Pertama kali muncul, Dajjal berkuasa sebagai raja yang diktator dan kejam. Setelah itu ia mengklaim dirinya sebagai Nabi. Kemudian, mengklaim dirinya sebagai tuhan. Pengikutnya dari kalangan juhhal (orang-orang bodoh) dan kalangan awam (rakyat jelata). Sedangkan hamba-hamba shalih dan bertakwa menentangnya.

Fitnah Dajjal merupakan fitnah terbesar sepanjang umur dunia. Fitnahnya sangat menipu, mempesona dan memukau. Dia datang dengan membawa surga dan neraka; dimana surganya adalah neraka dan nerakanya adalah surga. Ia juga datang bersama sungai yang penuh air dan gunung roti, memerintahkan langit untuk menurunkan hujan lalu turunlah hujan, memerintahkan bumi menumbuhkan tanaman lalu tumbuhlah tanaman, serta diikuti kekayaan bumi.

Dajjal menjelajahi bumi dan memasuki setiap negerinya dengan kecepatan luar biasa dan dalam waktu yang singkat. Tidak ada satu negeri yang belum pernah didatanginya. Semuanya sudah ia datangi kecuali dua kota suci, Makkah dan Madinah. Dan masih banyak lagi kemampuannya yang luar biasa. Semua itu menjadi ujian dan cobaan dari Allah untuk umat manusia, agar hancur orang yang ragu dan selamat orang yang yakin.

Cara Berlindung dari Dajjal
Dahsyatnya huru hara dan fitnah Dajjal di atas membuat setiap mukmin khawatir terhadapnya, sehingga mencari jalan agar selamat dari fitnah tersebut. Terlebih, umat akhir zaman seperti kita ini. Di mana kemunculan Dajjal sudah semakin dekat dengan merebaknya fitnah kekufuran, kesyirikan, dan fitnah dien yang menimpa kaum muslimin.

Di samping menyampaikan bahaya fitnah Dajjal, ciri-ciri dan bentuk fitnahnya, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam juga memberikan resep agar selamat dari fitnah Dajjal. Berikut ini beberapa cara yang bisa kita tempuh supaya selamat dari fitnah Dajjal.

Pertama, berpegang teguh dengan Al-Qur'an dan Sunnah. Di antaranya memahami nama-nama Allah yang Maha Indah berikut sifat-sifat-Nya yang Maha tinggi yang tak bisa disamai seorang pun. Karena Dajjal dari jenis manusia, dia makan dan minum. Sedangkan Allah, suci dari hal itu. Dajjal juga buta sebelah matanya, sedangkan Allah tidaklah buta sebelah matanya. Tidak seorangpun bisa melihat Allah di dunia, sedangkan Dajjal -saat keluarnya- bisa dilihat manusia baik yang mukmin ataupun yang kafir.

Kedua, berlindung dari fitnah Dajjal, khususnya saat shalat. Imam Muslim telah mengeluarkan di Shahihnya, dari hadits Abu Hurairah, bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, “Apabila salah seorang kalian selesai membaca tasyahhud hendaknya ia berlindung kepada Allah dari empat perkara. Beliau membaca:

“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari adzab Jahannam, dari adzab kubur, dari fitnah kehidupan dan kematian, dan dari keburukan fitnah Masih Dajjal.” (Muttafaq 'alaih)

Ketiga,
memahami hadits-hadits yang menjelaskan tentang ciri-ciri Dajjal, waktu dan tempat keluarnya, fitnah-fitnahnya, tipu dayanya, dan cara selamat darinya. Beberapa kitab juga telah panjang lebar mengupasnya, sseperti Al-Nihayah milik Ibnu Katsir, Ithaf al-Jama’ah milik Syaikh al-Tuwaijiri, atau Asyrath al-Sa-ah milik Syaikh al-Wabil, dan selainnya.

Keempat, menghafal beberapa ayat dari surat Al-Kahfi. Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, “Siapa yang hafal 10 ayat dari surat awal Al-Kahfi , maka ia akan diselamatkan dari Dajjal.” Dalam riwayat lain, “Sepuluh ayat dari akhir Al-Kahfi,” (HR. Muslim)

Imam Nawawi dalam Syarah Muslim (2/92-93) berkata: sebab semua itu karena di awal-awalnya terdapat beberapa keajaiban dan tanda-tanda kebesaran Allah. Maka siapa yang mentadabburinya tidak akan terkena fitnah Dajjal. Begitu juga di akhirnya. Firman Allah Ta’ala:

“Maka apakah orang-orang kafir menyangka bahwa mereka (dapat) mengambil hamba-hamba-Ku menjadi penolong selain Aku? Sesungguhnya Kami telah menyediakan neraka Jahanam tempat tinggal bagi orang-orang kafir.” (QS. Al-Kahfi: 102)

Kelima, meninggalkan Dajjal dan menjauh darinya. Paling utama adalah tinggal di Makkah dan Madinah, karena Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam mengabarkan bahwa Dajjal tidak akan memasuki dua kota suci tersebut. Maka saat seorang muslim mengetahui Dajjal telah keluar, menjauhlah darinya. Karena Dajjal memiliki syubuhat dan kemampuan luar biasa yang Allah biarkan terjadi dengan kedua tangannya sebagai fitnah bagi manusia. Karena pada saat itu ada seseorang yang merasa memiliki iman kokoh, namun saat ia berjumpa dengan Dajjal, dirinya menjadi pengikut Dajjal.

Imam Abu Dawud dalam Sunannya meriwayatkan hadits dari Imran bin Husain, Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:

“Barang siapa mendengar ada Dajjal, hendaklah ia bersembunyi darinya. Karena, Demi Allah, ada seseorang mendatanginya dan ia mengira bahwa ia benar-benar beriman, tapi lalu ia mengikutinya, karena banyaknya syubuhat (kesamaran) yang menyertainya.” (HR. Muslim, Ahmad, dan Al-Hakim. Syaikh Al-Albani menyahihkannya dalam Shahih Sunan Abi Dawud)

Semoga Allah menyelamatkan kita (kaum muslimin) dari fitnah Dajjal dan mejauhkan kita darinya. Wallahu A’lam.



Sumber:
https://mujahidinanonymous.wordpress.com
http://www.voa-islam.com

http://www.fimadani.com


Selasa, 23 Juni 2015

5 Makanan/Minuman yang Baik Untuk Berbuka Puasa






Setelah berpuasa hampir selama 13 jam, maka disaat berbuka puasa rasanya ingin menyantap berbagai macam makanan lezat yang menggugah selera. Malah terkadang kita hanya sekedar "lapar mata" ketika melihat makanan enak yang belum tentu baik untuk tubuh kita.

Dilansir dari jpost.com jika kita mengonsumsi makanan yang berat seperti langsung memakan nasi atau gorengan malah akan membuat perut kita sakit. Jika kita tidak menjaga makanan/minuman yang akan dikonsumsi saat berbuka puasa, kita bisa saja terserang penyakit maag, sakit kepala atau bahkan tubuh akan menjadi tambah lemas karena terlalu banyak asupan gula yang malah membuat kita tidak bisa melaksanakan ibadah sholat wajib dan tarawih.

Menurut jpost.com, saat berbuka puasa kita dianjurkan untuk mengonsumsi makanan serta minuman dibawah ini agar kesehatan tubuh kita tetap terjaga. Apa sajakah itu? Berikut informasinya.

1. Air Putih
10% suplai air dalam tubuh kita menurun ketika kita berpuasa. Itu adalah tanda dari dehidrasi yang akan menyebabkan kesulitan berkonsentrasi, sakit kepala, dan lelah. Maka sangat dianjurkan sekali langsung meminum air putih saat berbuka puasa, agar oksigen dalam tubuh kita kembali normal. Pastikan meminum 1-2 gelas terlebih dahulu sebelum menyantap makanan lainnya.

2. Buah

Biasanya buah menjadi santapan penutup setelah makan besar. Namun, lain halnya saat berbuka puasa. Sangat dianjurkan untuk mengonsumsi buah-buahan yang mengandung banyak air seperti semangka, anggur dan melon, atau kurma yang sudah mengandung pemanis alami agar tubuh berenergi. Hindari buah-buahan yang asam, seperti jeruk, nanas atau belimbing. Karena kandungan asamnya tidak baik dicerna lambung.

3. Sayur Sop

Ada baiknya kita makan sayur sop saat berbuka puasa, karena sayur sop mengandung energi, protein serta karbohidrat yang dibutuhkan oleh tubuh setelah sekian jam tubuh kita tidak menerima asupan apapun.

4. Kentang
Kentang mengandung karbohidrat yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Ini baik untuk pengganti nasi putih. Nasi putih juga mengandung karbohidrat, tapi nasi putih juga mengandung gula yang dapat menaikkan gula darah anda. Jika anda penderita diabetes, maka kadar gula dalam darah anda akan naik dengan cepat. Maka sebaiknya anda memilih kentang yang juga mengandung beta-karoten, vitamin C dan potassium yang baik untuk tubuh.

5. Telur
Selain sangat mudah untuk dipersiapkan, mengonsumsi telur adalah cara termudah untuk mengisi kembali protein dalam tubuh. Karena 1 butir telur mengandung 6 gram protein tinggi, serta 9 kandungan asam amino. Jika bosan dengan rasa telur rebus atau telur mata sapi, anda bisa membuat scramble egg yang juga praktis untuk dimasak.


13 Manfaat Tak Terduga Dari Baby Oil







Jenis minyak yang satu ini tentu tak asing lagi bagi kita. Baby oil memang dapat dikatakan menjadi salah satu produk wajib perawatan bayi untuk kulitnya yang masih sensitif.

Baby oil dengan bermacam merk dan jenisnya sangat mudah ditemukan di berbagai supermarket hingga apotek. Fungsinya sendiri sebenarnya adalah untuk menjadikan kulit bayi semakin lembut yang diaplikasikan sehabis mandi atau di waktu yang lainnya.

Kandungan baby oil pada umumnya adalah bahan mineral oil dan juga aroma wewangian sebagai tambahan. Perbedaan jumlah kandungan kedua bahan inilah yang juga membedakan antara satu baby oil dengan lainnya.

Namun tahukah Anda, baby oil ternyata juga memiliki banyak kegunaan yang tidak pernah kita duga sebelumnya. Karena kandungannya yang bebas alkohol dan memang diciptakan untuk bayi dengan kulitnya yang super sensitif, baby oil ternyata juga dapat digunakan oleh orang dewasa. Berikut beberapa manfaat tak terduga dari baby oil yang belum diketahui banyak orang.

1. Sebagai body lotion
Kandungan pelembab dalam baby oil yang cukup tinggi dapat menjadikannya sebagai body lotion. Anda dapat mengaplikasikannya pada tubuh sehabis mandi maupun sebelum tidur untuk kulit yang lembab dan bercahaya.

Untuk mengurangi tampilan kulit yang sangat berminyak, batasi penggunaannya karena sedikit baby oil saja sudah dapat melembabkan dengan baik.

2. Untuk berendam
Untuk anda yang hobi berendam, mengapa tidak memanfaatkan baby oil sebagai paduan buble bath anda? Tambahkan beberapa tetes baby oil dalam rendaman air mandi anda dan rasakan kelembabannya usai mandi.

3. Minyak pijat

Baby oil yang terkenal licin dan lembut dapat anda gunakan sebagai minyak untuk massage yang tidak hanya membuat pijatan semakin mudah, namun juga untuk menghaluskan kulit.

4. Membersihkan kuas make-up

Ingin membersihkan sisa gumpalan yang ada pada kuas make-up anda? Gunakan saja baby oil. Cukup letakkan beberapa tetes baby oil ke tangan atau piring. Kibas-kibaskan kuas dengan gerakan memutar, bilas dengan air hangat. Lalu, letakkan kuas dalam posisi mendatar dan tunggu hingga kering. Lakukan hal ini setiap 4-8 minggu sekali.

5. Pembersih riasan/make-up wajah

Anda dapat memanfaatkan baby oil untuk membersihkan riasan pada mata dan bibir. Kandungan yang bebas alkohol dan kaya akan pelembab akan dengan mudahnya membersihkan dan juga merawat kulit di area mata dan bibir yang sensitif.

Aplikasikan dengan bantuan kapas maupun cotton bud untuk area sekitar mata dan bibir dan bilas dengan menggunakan sabun wajah favorit anda.

6. Melembabkan kulit 
Anda bisa mengoleskan baby oil untuk melembabkan kulit ke seluruh bagian tubuh mulai dari wajah, kaki, tangan, hingga siku. Atau jika anda bermasalah dengan kaki pecah-pecah, gosokkan baby oil ke kaki, lalu gunakan kaos kaki bersih sebelum tidur. Hal ini akan membantu menyembuhkan kaki pecah-pecah sepanjang malam.

7. Merawat kuku
Untuk merawat kuku anda dengan mudah dan aman, aplikasikan baby oil pada kuku-kuku anda sebelum tidur dan pijat perlahan. Pijatan dapat melancarkan peredaran darah dan merangsang pertumbuhan kuku, sedangkan baby oil dapat menjaganya tetap lembab dan tidak kering.

Di pagi harinya, anda akan takjub betapa lembab dan terawatnya kuku-kuku anda.

8. Shaving oil
Untuk mencukur bulu-bulu di tubuh dengan aman, anda dapat memanfaatkan baby oil dengan cara mengaplikasikannya sebelum bencukur.

Selain itu, anda juga dapat menggunakannya usai bercukur untuk mengurasi rasa pedih maupun iritasi ringan, karena fungsi baby oil adalah juga untuk mengurasi rasa perih akan iritasi kulit.
 
9. Mengelupas sel kulit mati (eksfoliasi)

Caranya, campur baby oil dengan garam laut yang bertekstur kasar (bukan garam meja, karena akan mudah larut) hingga menjadi scrub yang kasar. Di kamar mandi, kelupaslah sel kulit mati yang ada di kaki, siku, wajah, bahkan bibir dengan menggunakan scrub buatan anda sendiri.

10. Menata rambut
Jika anda memiliki jenis rambut yang kering dan keriting, menggunakan baby oil untuk menatanya akan sangat membantu. Gosokkan sedikit baby oil ke tangan, lalu oleskan ke dalam sela-sela rambut untuk membuatnya lebih lembut dan mudah ditata. Hanya saja, hindari mengusapkan baby oil terlalu dekat dengan akar rambut. Hal itu akan menjadikan rambut anda berminyak. Aplikasikan hanya pada ujung rambut anda.

11. Menjinakkan dan mengatur alis

Daripada harus menggunakan gel alis yang harganya mahal, lebih baik gunakan sedikit baby oil untuk menjaga rambut alis yang berantakan dan tidak beraturan agar tetap rapi. Jangan lupa, gunakan sikat alis yang mini untuk menatanya agar mendapatkan bentuk yang sempurna.

12. Menghilangkan tattoo temporer

Tambahkan baby oil ke cotton bud, lalu sapukan di atas kulit yang terdapat tattoo temporer untuk menghilangkannya dengan cepat.

13. Melepas kalung
Seperti halnya bedak bayi, sedikit baby oil juga bisa mempermudah melepaskan pengait pada rantai kalung anda.  Baby oil akan melumasi tautan/simpul, sehingga bisa mudah terpisah.



Sumber:
http://www.teruskan.com
http://werno-werno.com



Rabu, 17 Juni 2015

Makna Setan Dibelenggu Pada Bulan Ramadan








Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا جَاءَ رَمَضَانُ فُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ ، وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ ، وَسُلْسِلَتْ الشَّيَاطِينُ
“Apabila Ramadan tiba, pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup, dan setan dibelenggu.” (HR. Bukhari no. 1899 dan Muslim no. 1079).

Para ulama berbeda (pendapat) mengenai makna dibelenggunya setan-setan pada bulan Ramadan.

Al-Hafidz Ibnu Hajar berpendapat seraya menukil dari Al-Hulaimy: “Kemungkinan maksudnya adalah para setan tidak bersungguh-sungguh menggoda kaum muslimin, sebagaimana yang mereka lakukan  di bulan lainnya, karena kesibukan (manusia beribadah). (Atau) yang dimaksud para setan (yang dibelenggu) adalah sebagian mereka, yaitu dari jenis pembangkang di antara mereka, (atau yang dimaksud) dibelenggu adalah dibelenggu dengan puasa yang berfungsi menekan dorongan syahwat, atau dengan bacaan Al-Qur’an dan dzikir.

Yang lainnya (selain Al-Hulaimy) berkata, maksud dibelenggu adalah diikat dengan rantai. Iyadh berkata: Ada kemungkinan maknanya sesuai zahir dan hakekatnya. Yaitu sebagai tanda bagi para malaikat akan masuknya bulan Ramadan, agar mereka mengagungkan kesuciannya dan melarang para setan mengganggu kaum beriman. Kemungkinan juga (maknanya) sebagai simbol banyaknya pahala dan pengampunan serta berkurangnya gangguan setan, sehingga seakan-akan mereka dibelenggu. Dia berkata, yang menguatkan kemungkinan kedua ini adalah ungkapan dalam riwayat Yunus dari Ibnu Syihab dalam riwayat Muslim, (yaitu ungkapan) 'Pintu-pintu rahmat dibuka'. Dia juga berkata, bahwa  kemungkinan (makna) dibelenggunya setan adalah simbol dilemahkannya (setan) dalam menggoda dan menghias syahwat. Zain bin Munayyir berkata, 'Pendapat pertama (makna dibelenggu secara  zahir) lebih tepat. Lafaz  ini tidak perlu dialihkan dari zahirnya.' (Fathul Bari, 4/114)

Al Qodhi juga berkata, “Juga dapat bermakna terbukanya pintu surga karena Allah memudahkan berbagai ketaatan pada hamba-Nya di bulan Ramadhan seperti puasa dan shalat malam. Hal ini berbeda dengan bulan-bulan lainnya. Di bulan Ramadhan, orang akan lebih sibuk melakukan kebaikan daripada melakukan maksiat. Inilah sebab mereka dapat memasuki surga dan pintunya. Sedangkan tertutupnya pintu neraka dan terbelenggunya setan, inilah yang mengakibatkan seseorang mudah menjauhi maksiat ketika itu.” (Lihat Syarh Shahih Muslim, 7: 167) 

Namun kenapa maksiat masih banyak terjadi di bulan Ramadhn walau setan itu diikat?
  • Setan diikat dari orang yang menjalankan puasa yang memperhatikan syarat dan adab saat berpuasa. Adapun yang tidak menjalankan puasa dengan benar, maka setan tidaklah terbelenggu darinya.
  • Seandainya pun kita katakan bahwa setan tidak mengganggu orang yang berpuasa, tetap saja maksiat bisa terjadi dengan sebab lain yaitu dorongan hawa nafsu yang selalu mengajak pada kejelekan, adat kebiasaan dan gangguan dari setan manusia.
  • Bisa juga maksudnya bahwa setan yang diikat adalah umumnya setan dan yang memiliki pasukan sedangkan yang tidak memiliki pasukan tidaklah dibelenggu.
Intinya adalah kejelekan itu berkurang di bulan Ramadan. Ini nyata terjadi dibandingkan dengan bulan lainnya. (Al-Mufhim lima Asykala min Takhlis Kitab Muslim, 3: 136. Dinukil dari Fatwa Al-Islam Sual wa Jawab no. 221162)

Ibnu Taimiyah menjelaskan bahwa pada bulan Ramadan, jiwa lebih condong pada kebaikan dan amalan shalih, yang dengan kebaikan ini sebagai jalan terbukanya pintu surga. Begitu pula kejelekan pun berkurang ketika itu yang akibatnya pintu neraka itu tertutup. Sedangkan setan itu diikat berarti mereka tidaklah mampu melakukan maksiat sebagaimana ketika tidak berpuasa. Namun maksiat masih bisa terjadi karena syahwat. Ketika syahwat itu ditahan, maka setan-setan pun terbelenggu. (Majmu’ah Al-Fatawa, 14: 167).

Karena terbuka lebarnya pintu kebaikan ini, pahala kebaikan akan dilipat gandakan.

Begitulah kemuliaan bulan Ramadan. Orang yang sebelumnya malas ibadah, akan kembali sadar. Yang sudah semangat ibadah akan terus bertambah semangat. Yang lalai akan yang wajib, akan sadar di bulan Ramadan. Yang lalai akan dzikir pun semangat untuk berdzikir. Begitu pula yang malas ke masjid akan rajin ke masjid. Namun tentu saja ibadah terbaik adalah ibadah yang kontinu, bukan hanya musiman,
وَإِنَّ أَحَبَّ الْعَمَلِ إِلَى اللَّهِ أَدْوَمُهُ وَإِنْ قَلَّ
“(Ketahuilah bahwa) amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah amalan yang kontinu (ajeg) walaupun sedikit.” (HR. Muslim no. 782)



Sumber: 
http://islamqa.info
http://rumaysho.com
Foto: 
blogs.thenews.com.pk


Senin, 15 Juni 2015

Demam Berasal Dari Hembusan Neraka Jahannam







Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
إن الحمى من فيح جهنم…
”Sesungguhnya penyakit demam (panas) adalah berasal dari panas neraka jahanam.” (Shahih, HR. Bukhari dan Muslim)

Abdullah bin Mas’ud radhiallahu ‘anhu berkata, “Demam adalah bagian jatah seorang mukmin dari neraka.” [Ibnu Hajar dalam Fathul Bari]

Maknanya agar bisa mengingatkan tentang panas api neraka Jahannam

Ibnu Hajar Al-Asqalani rahimahullah menjelaskan, “Dari panas atau bagian neraka Jahannam, maknanya nyala/lidah api dan radiasi panasnya. Ulama berselisih mengenai penisbatan dengan neraka jahannam. Ada yang berpendapat bahwa ini penisbatan secara hakikat.

Sehingga jilatan api adalah memang bagian dari Jahannam. Allah telah menakdirkan munculnya dengan sebab-sebab agar hamba-Nya bisa mengambil pelajaran (ketika terkena demam).

Sebagaimana kenikmatan dan kebahagiaan dari kenikmatan surga, Allah tampakkan di dunia agar menjadi pelajaran (contoh) dan petunjuk.

Pendapat yang lain menyatakan bahwa penisbatan (dengan Jahannam) semacam penyerupaan saja. Yaitu panas demam menyerupai panas Jahannam agar menjadi peringatan bagi jiwa-jiwa akan panasnya neraka Jahannam.” [Fathul Bari Syarhu Shahihil Bukhari (10/175)]

Namun pendapat yang kuat adalah pendapat pertama: Demam adalah berasal dari radiasi/dampak hawa panas dari Neraka Jahannam.

Hal ini sebagaimana di jelaskan dalam hadits berikut:

Dalam hadits muttafaq alaih, diriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
اشْتَكَتِ النَّارُ إِلَى رَبِّهَا فَقَالَتْ يَا رَبِّ أَكَلَ بَعْضِي بَعْضًا فَأَذِنَ لَهَا بِنَفَسَيْنِ نَفَسٍ فِي الشِّتَاءِ وَنَفَسٍ فِي الصَّيْفِ فَهُوَ أَشَدُّ مَا تَجِدُونَ مِنَ الْحَرِّ وَأَشَدُّ مَا تَجِدُونَ مِنَ الزَّمْهَرِيرِ
Artinya:
"Neraka mengadu kepada Tuhannya; 'Wahai Robb.., sebagian api –di dalam diriku- saling memakan (membakar) sebagian yang lain (hal ini karena neraka masih kosong saat ini)…!' Maka dari itu Allah mengizinkan untuk menghembuskan dua kali hembusan nafas (agar bisa mengeluarkan dua hembusan/hawa dari dalam neraka),

satu kali hembusan nafas di musim dingin dan satu hembusan nafas lagi di musim panas. Maka panas menyengat yang kalian rasakan adalah bagian dari hawa panas neraka, Dan  dingin yang menggigil yang kalian dapatkan adalah hawa dingin yang berasal dari neraka.  (Hadits Shahih, HR Bukhori: 512, Muslim: 617, Ibnu Majah: 4319, Ahmad: 7247).

Hampir setiap manusia pernah terkena demam. Bahkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah terkena demam dengan panas dua kali lipat manusia.

Abu Sa’id Al-Khudri radhiallahu ‘anhu berkata, “Aku pernah mengunjungi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang saat itu sedang sakit. Kemudian Aku letakkan tanganku di atas selimut Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, aku dapati panasnya (sangat panas karena yang disentuh adalah selimutnya, bukan badannya).

Aku berkata, “wahai Rasulullah, betapa beratnya demam ini!” Lalu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya kami para nabi, diberi ujian yang sangat berat, sehingga pahala kami dilipat gandakan.”

Abu Said pun bertanya, ‘wahai Rasulullah, siapakah manusia yang paling berat ujiannya?’ Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab; “Para nabi, kemudian orang shaleh. Sungguh ada diantara mereka yang diuji dengan kemiskinan, sehingga harta yang dimiliki tinggal baju yang dia gunakan. Sungguh para nabi dan orang shaleh itu, lebih bangga dengan ujian yang dideritanya, melebihi kegembiraan kalian ketika mendapat rezeki.” [HR. al-Baihaqi dalam Sunan al-Kubro (3/372) dishahihkan oleh Imam al-Albani]

Bahkan para sahabat seperti Abu Bakar, Bilal, Ummus Sa’ib, dll juga pernah terkena demam. Aisyah pernah menemui ayahnya, Abu Bakar, Lalu menemui Bilal kemudian berkata, “wahai ayah bagaimana keadaannmu? Wahai Bilal bagaimana keadaanmu?” Abu Bakar ketika tertimpa demam beliau berkata, “Setiap orang bersama keluarganya padahal kematian lebih dekat daripada tali sandalnya.” (lihat hadits-haditsnya di Riwayat imam Bukhari)

Adapun orang yang terkena sakit demam, maka ia dilarang untuk mencela penyakit demam. Hal ini sebagaimana hadits yang diriwayatkan dari Jabir bin Abdillah radiyallahu ‘anhu, bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam menjenguk Ummu as-Saib (atau Ummu al-Musayyib), kemudian beliau bertanya,

“Apa yang terjadi denganmu wahai Ummu al-Sa’ib (atau wahai Ummu al-Musayyib), kenapa kamu bergetar?’ Dia menjawab, ‘Sakit demam yang tidak ada keberkahan Allah padanya.’ Maka beliau bersabda, ‘Janganlah kamu mencela demam, karena ia menghilangkan dosa anak Adam, sebagaimana alat pemanas besi mampu menghilangkan karat.” [HR. Muslim 4/1993, no. 2575]



Sumber:
http://tadriburrowi.blogspot.com

Kamis, 11 Juni 2015

5 Penyakit Hati yang Menggugurkan Pahala







Hati (bahasa Arab Qalbu) adalah bagian yang sangat penting dari manusia. Jika hati kita baik, maka baik pula seluruh amal kita.

Rasulullah saw. bersabda: “….Bahwa dalam diri setiap manusia terdapat segumpal daging, apabila ia baik maka baik pula seluruh amalnya, dan apabila ia itu rusak maka rusak pula seluruh perbuatannya. Gumpalan daging itu adalah hati.” (HR Imam Al-Bukhari)

Sebaliknya, orang yang dalam hatinya ada penyakit, sulit menerima kebenaran dan akan mati dalam keadaan kafir.

“Dan adapun orang-orang yang di dalam hati mereka ada penyakit, maka dengan surat itu bertambah kekafiran mereka, disamping kekafirannya (yang telah ada) dan mereka mati dalam keadaan kafir.” [QS. At Taubah: 125]

Oleh karena itu penyakit hati jauh lebih berbahaya daripada penyakit fisik karena bisa mengakibatkan kesengsaraan di neraka yang abadi.

Berikut beberapa penyakit hati yang bisa menggerogoti iman kita dan juga bisa menggugurkan amal baik dan pahala kita.

1. Sombong

Sering orang karena jabatan, kekayaan, atau pun kepintaran akhirnya menjadi sombong dan menganggap rendah orang lain. Bahkan Fir’aun yang takabur sampai-sampai menganggap rendah Allah dan menganggap dirinya sebagai Tuhan. Kenyataannya Fir’aun adalah manusia yang akhirnya bisa mati karena tenggelam di laut.

Allah melarang kita untuk menjadi sombong: “Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung.” [QS. Al Israa’: 37]

“Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.” [QS. Luqman: 18]

Allah menyediakan neraka jahannam bagi orang yang sombong: “Masuklah kamu ke pintu-pintu neraka Jahannam, sedang kamu kekal di dalamnya. Maka itulah seburuk-buruk tempat bagi orang-orang yang sombong .” [QS. Al Ghafir: 76]

Kita tidak boleh sombong karena saat lahir ke dunia kita tidak punya kekuasaan apa-apa. Kita tidak punya kekayaan apa-apa. Bahkan pakaian pun tidak. Kecerdasan pun kita tidak punya. Namun karena kasih-sayang orang tua-lah kita akhirnya jadi dewasa.

Begitu pula saat kita mati, segala jabatan dan kekayaan kita akan lepas dari kita. Kita dikubur dalam lubang yang sempit dengan pakaian seadanya yang nanti akan lapuk dimakan zaman.

Imam Al Ghazali dalam kitab Ihya’ “Uluumuddiin menyatakan bahwa manusia janganlah sombong karena sesungguhnya manusia diciptakan dari air mani yang hina dan dari tempat yang sama dengan tempat keluarnya kotoran.

Bukankah Allah mengatakan pada kita bahwa kita diciptakan dari air mani yang hina: “Bukankah Kami menciptakan kamu dari air yang hina?” [QS. Al Mursalaat: 20]

Nabi saw bersabda, ”Tidak akan masuk surga seseorang yang di dalam hatinya terdapat perasaan sombong meskipun hanya sebesar biji sawi. (HR. Nasa’i)

2. ‘Ujub 
Ini mirip dengan sombong. Kita merasa bangga atau kagum akan diri kita sendiri. Padahal seharusnya kita tahu bahwa semua nikmat yang kita dapat itu berasal dari Allah.

Jika kita mendapat keberhasilan atau pujian dari orang, janganlah ‘ujub. Sebaliknya ucapkan “Alhamdulillah” karena segala puji itu hanya untuk Allah.

Seseorang yang merasa ‘ujub dengan amal kebajikannya, maka pahalanya akan gugur dan amalannya akan sia-sia. Karena Allah tidak akan menerima amal kebaikannya sedikitpun kecuali yang ikhlas karena Nya. Rosulullah saw bersabda: “Tiga hal yang membinasakan, Kekikiran yang diperturutkan, hawa nafsu yang diumbar dan kekaguman seseorang pada dirinya sendiri.” (HR. Thobroni).

Nabi saw juga pernah bersabda, “Seseorang yang menyesali dosanya, maka ia menanti rahmat Allah. Sedang seseorang yang merasa ‘ujub, maka ia menanti murka Allah.” (HR. Baihaqi)

Umar r.a pernah berkata, ”Siapapun yang mengakui dirinya berilmu, maka ia seorang yang bodoh dan siapapun yang mengaku dirinya akan masuk surga, maka ia akan masuk neraka.”

Qotadah berkata, “Barangsiapa yang diberi kelebihan harta, atau kecantikan/ketampanan, atau ilmu, atau pakaian, kemudian ia tidak bersikap tawadhu' (rendah hati), maka semua itu akan berakibat buruk baginya pada hari kiamat.” 


3. Iri 
Allah melarang kita iri pada orang lain karena rezeki yang mereka dapat itu sesuai dengan usaha mereka dan juga sudah jadi ketentuan dari Allah.

“Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. (Karena) bagi orang laki-laki ada bahagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” [QS. An Nisaa’: 32]

Iri hanya boleh dalam 2 hal. Yaitu dalam hal bersedekah dan ilmu.

Tidak ada iri hati kecuali terhadap dua perkara, yakni seorang yang diberi Allah harta lalu dia belanjakan pada jalan yang benar, dan seorang diberi Allah ilmu dan kebijaksanaan lalu dia melaksanakan dan mengajarkannya. (HR. Bukhari)

Apabila seorang melihat dirinya, harta miliknya atau saudaranya sesuatu yang menarik hatinya (dikaguminya) maka hendaklah dia mendoakannya dengan limpahan barokah. Sesungguhnya pengaruh iri adalah benar. (HR. Abu Ya’la)

4. Dengki

Dengki lebih parah dari iri. Orang yang dengki ini merasa susah jika melihat orang lain senang. Dan merasa senang jika orang lain susah. Tak jarang dia berusaha mencelakakan orang yang dia dengki baik dengan lisan, tulisan, atau pun perbuatan. 

Oleh karena itu Allah menyuruh kita berlindung dari kejahatan orang yang dengki: “Dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki.” [QS. Al Falaq: 5]

Kedengkian bisa menggugurkan bahkan menghancurkan pahala-pahala kita. Waspadalah terhadap hasud (iri dan dengki), sesungguhnya hasud mengikis pahala-pahala sebagaimana api memakan kayu. (HR. Abu Dawud)

5. Riya'

Riya' menurut Istilah yaitu melakukan ibadah dengan niat supaya dipuji oleh manusia, dan bukan berniat beribadah kepada Allah SWT.

Al-Hafidz Ibnu Hajar al-Asqolani dalam kitabnya Fathul Baari berkata: “Riya’ ialah menampakkan ibadah dengan tujuan dilihat manusia, lalu mereka memuji pelaku amalan itu”.

Imam Al-Ghazali mengatakan riya’ adalah mencari kedudukan pada hati manusia dengan memperlihatkan kepada mereka hal-hal kebaikan.

Imam Habib Abdullah Haddad pula berpendapat bahwa riya’ adalah menuntut kedudukan atau meminta dihormati dari banyak orang dengan amalan yang ditujukan untuk akhirat.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa riya’ adalah melakukan amal kebaikan bukan karena niat ibadah kepada Allah SWT, melainkan demi manusia dengan cara memperlihatkan amal kebaikannya kepada orang lain supaya mendapat pujian atau penghargaan.

Jangan biarkan pahala ibadah-ibadah yang telah sulit kita kumpulkan hilang tanpa arti dan berbuah keburukan lantaran masih ada riya di hati kita. Allah SWT mengingatkan kita dalam firmannya:

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian.” (QS. Al-Baqarah: 264)



Sumber:
http://media-islam.or.id
https://cahayawahyu.wordpress.com
https://www.facebook.com/notes/achmad-dzaki-ashabir


Minggu, 07 Juni 2015

Usus Buntu Tak Berguna, Siapa Bilang? Ini Dia Misteri Kegunaan Usus Buntu!







Usus buntu (appendix) sering dianggap sebagai organ yang tak berguna dan begitu mudah dipotong ketika terjadi infeksi.

Namun, Bill Parker dari Duke University dalam publikasinya di Journal of Theorethical Biology tahun 2007 menyanggah pandangan tersebut.


 
 Bill Parker, Duke University (pic:sciencedaily.com)


Parker mengungkapkan, ketika saluran pencernaan seseorang mengalami infeksi, jumlah bakteri menguntungkan akan menurun.

Ternyata, usus buntu berperan mengembalikan kembali populasi bakteri yang menguntungkan bagi manusia!

Baru-baru ini, James Grendell dari Winthrop University-Hospital di Long Island menemukan bukti yang mendukung pandangan Parker.

Ia melakukan studi pada 254 pasien yang terinfeksi Clostridium difficile, jenis bakteri yang biasa menginfeksi pasien di rumah sakit, terutama mereka yang mengonsumsi antibiotik.


Appendix atau usus buntu. (talkorigins.org)


Grendell, berdasarkan hasil penelitiannya, mengatakan bahwa Clostridium difficile tidak secara langsung bisa berkompetisi dengan bakteri baik di saluran pencernaan.

Namun, jika jumlah bakteri baik berkurang, jumlah Clostridium difficile langsung meningkat.

Seperti diberitakan Scientific American edisi Maret 2012, Grendell mengatakan bahwa pertumbuhan Clostridium difficile pada manusia yang tak memiliki usus buntu akan lebih cepat.


 
Bakteri Clostridium difficile (picture: Wikipedia)


Sakit akibat Clostridium difficile terjadi pada 18 persen orang dengan usus buntu, sementara pada manusia yang tak memiliki usus buntu jauh lebih tinggi, mencapai 45 persen.

Grendell mengatakan bahwa usus buntu berperan menyelamatkan hidup manusia dari infeksi!

Dan ia mengatakan, penelitian perlu dilakukan sehingga di masa depan, agar jika dimungkinkan dokter tidak asal memotong usus buntu! (Scientific American/kompas/icc.wp.com)


الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَى جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَذَا بَاطِلا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ (١٩١

(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka. (Q.S. Ali Imran: 191)



Sumber:
https://indocropcircles.wordpress.com/


Kamis, 04 Juni 2015

7 Olahraga yang Baik Bagi Penderita Asma







Jangan biarkan penyakit asma menghentikan Anda dalam melakukan latihan atau olahraga yang menyehatkan. Memiliki penyakit asma bukan lantas Anda tidak bisa berolahraga. Faktanya, 1 dari 12 atlit Olimpiade menggunakan obat asma selama bertanding. Kuncinya adalah memastikan bahwa asma bisa dikendalikan dengan obat yang tepat dan juga memilih aktivitas atau olahraga yang pas bagi Anda.

Ada beberapa jenis olahraga yang baik bagi penderita asma. Anda termasuk salah satunya? Berikut beberapa jenis olahraga yang baik bagi penderita asma.

1. Berjalan Cepat



Satu studi terbaru menemukan bahwa orang dewasa yang berjalan tiga kali seminggu selama 12 minggu dapat meningkatkan kontrol tubuh dan kebugaran tanpa serangan asma. Baik dilakukan dengan durasi setengah jam pada satu waktu dengan lima menit pemanasan dan lima menit pendinginan. Berjalan dengan kecepatan sedang adalah cara terbaik untuk latihan.

2. Yoga



Yoga sangat baik bagi penderita asma. Apa alasan ajaibnya? Yoga merupakan latihan pernapasan dan dapat mengaktifkan bagian paru-paru. Satu studi menemukan bahwa orang yang berlatih Hatha yoga 2,5 jam seminggu selama 10 minggu mampu mengurangi ketergantungan mereka terhadap obat asma. Manfaat yang sama bisa dari Tai Chi, seni bela diri yang juga menekankan latihan pernapasan.

3. Berenang



Olahraga ideal untuk penderita asma adalah berenang karena Anda menghirup udara yang dilembabkan. Berenang dalam posisi horizontal benar-benar dapat melonggarkan lendir yang terkumpul di bawah paru-paru. Tapi hati-hati dengan kolam yang mengandung klorin atau kaporit berlebihan karena bahan kimia dapat memicu serangan asma.

4. Voli



Voli merupakan olahraga bertempo lebih cepat daripada bisbol, softball dan sepak bola. Tapi juga bisa menjadi pilihan yang baik untuk penderita asma. Aturan permainan tidak melibatkan gerakan terlalu banyak dan hal ini tidak menyulitkan penderita asma.

5. Lari



Lari di trek pendek cenderung tidak akan memperparah penderita asma. Cobalah jalankan lari marathon dengan kecepatan rendah hingga sedang. Jangan berlari di trek panjang, karena akan membuat saluran udara Anda iritasi.

6. Olahraga Raket



Tenis dan olahraga raket lainnya memungkinkan Anda untuk mengeluarkan energi di lapangan dengan teratur selama permainan. Anda juga memiliki kontrol atas kecepatan permainan. Misalnya, lakukan pemanasan dengan berjalan santai memukul bola dan bouncing bola di lapangan sebelum memulai permainan.

7. Sepeda Santai



Bersepeda santai cenderung tidak akan memperburuk asma Anda. Tapi jangan bersepeda di medan yang terjal, karena Anda bisa berada dalam kesulitan. Napas Anda akan masuk dan keluar dengan cepat karena menjaga kecepatan sepeda dan hal ini dapat berpotensi memicu serangan asma. Bersepedalah keliling kompleks dengan santai tanpa terburu-buru bersama keluarga Anda. 



Sumber:
http://carapedia.com


10 Fakta Tentang Jantung yang Membuat Kita Bersyukur







Coba rasakan jantung Anda, apakah Anda mengenal benda itu dengan baik? Jantung adalah salah satu organ yang memberi kita kehidupan, penopang hidup dan dia bekerja sangat keras untuk kita.

Kita tahu bahwa jantung bertugas mengirim darah, punya 4 bilik dan terus memompa sepanjang hidup kita. Namun tahukah Anda, masih ada banyak fakta jantung yang lain. Fakta-fakta ini mengungkapkan betapa hebat jantung dan membuat kita semakin bersyukur. Inilah bukti kehebatan ciptaan Allah.

Dilansir oleh factslides.com, inilah 10 fakta tentang jantung yang belum diketahui banyak orang.

1. Setiap hari, jantung kita menghasilkan energi yang sama dengan sebuah truk yang berkendara sejauh 32 km.

2. Jantung kita akan terus berdenyut meskipun dia berada keluar dari tubuh. Hal ini disebabkan karena jantung memiliki gerakan elektrikal sendiri.

3. 75 triliun sel di tubuh kita menerima darah yang dikirim dari jantung. Hanya kornea yang tidak.

4. Berorgasme setidaknya tiga kali seminggu akan memotong setengah risiko terkena jantung koroner.

5. Jika dijumlah, total darah yang dipompa jantung kita seumur hidup cukup untuk mengisi 200 gerbong kereta minyak.

6. Dibandingkan sakit pada bagian dada, serangan jantung pada wanita lebih sering diawali dengan gejala mual, gangguan pencernaan dan nyeri bahu.

7. Jantung kita berdetak 100.000 kali setiap hari.

8. Memelihara kucing bisa menurunkan risiko serangan jantung dan stroke lebih dari 33 persen. Ini adalah hasil sebuah penelitian.

9. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa minum multivitamin dapat meningkatkan risiko kanker dan penyakit jantung.

10. Detak jantung kita bisa berubah-ubah tergantung lagu apa yang sedang kita dengarkan.


Itulah beberapa fakta tentang jantung yang dapat membuat kita menyadari betapa Maha Besarnya Allah SWT memberikan kita organ tubuh "ajaib" yang sangat bermanfaat. Maka jagalah jantung Anda, karena peranannya sangat penting untuk kehidupan.



Sumber:
http://www.vemale.com


Rabu, 03 Juni 2015

4 Hal yang Perlu Dipersiapkan Untuk Menyambut Ramadhan







Waktu memiliki sifat terus berjalan. Jam demi jam terus melaju tanpa seorang pun dapat menghentikannya. Dan tidak ada satu orang pun diantara kita yang bisa menghentikan waktu walau hanya sedetik.

Tanpa terasa bulan sekarang (dalam kalender Hijriah) sudah memasuki bulan Sya’ban, itu pertanda bahwa sebentar lagi kita akan memasuki bulan Ramadhan, bulan penuh ampunan, bulan penuh berkah, bulan penuh pahala dan bulan penuh kebaikan.

Bagaimana pun keadaan kita, apakah kita siap atau tidak siap, maka bulan Ramadhan pastilah akan datang, dan tentu beruntunglah orang yang sudah mempersiapkan diri menyambut bulan Ramadhan, karena dengan persiapan tentu saja hasilnya akan lebih baik. Berbicara tentang persiapan, apa yang mesti kita persiapkan untuk menyambut Ramadhan. Berikut beberapa persiapan untuk menyambut datangnya bulan suci.

1. Persiapan Ruhiyah (Keimanan)
Rasulullah saw, mengajarkan kepada kita tentang sebuah do’a menjelang Ramadhan, yaitu:
(Allahumma baarik lana fii Rajaba wa Sya’baana Wa Ballighna Ramadhana)
“Ya Allah, berkahilah kami pada bulan Rajab dan Sya’ban. Dan izinkanlah kami menemui bulan Ramadhan.”

Persiapan secara keimanan berupa pengendalian diri sejak sekarang untuk tidak melakukan maksiat, seperti menjaga pandangan dan lain-lain. Semoga dengan kebiasaan untuk menahan diri pada bulan Sya’ban, akan memudahkan kita menahan diri di bulan Ramadhan sehingga ibadah shaumnya jadi sempurna. Aamin.

2. Persiapan Jasadiyah (Jasmani)
Ramadhan adalah bulan ketika kita melakukan kebaikan maka kita akan mendapatkan pahala yang berlipat. Ibadah sunnah akan mendapatkan pahala wajib dan pahala ibadah wajib menjadi berlipat-lipat. Sangat disayangkan ketika tiba bulan Ramadhan dan kita dalam kondisi sakit, maka kita tidak bisa mendapatkan kesempatan untuk mendapatkan pahala yang berlipat. Persiapan fisik bisa dilakukan dengan cara berolah raga secara rutin serta sudah membiasakan diri dengan shaum sunnah.

3. Persiapan Tsaqafiyah (Keilmuan)
Rasulullah saw, bersabda: ”Barangsiapa yang melakukan suatu perbuatan (ibadah) yang bukan urusan (agama/contoh) kami, maka ibadah tersebut tertolak” (HR. Muslim).

Memahami tata cara ibadah yang benar, membawa kita meraih pahala, karena apabila suatu aktivitas ibadah tidak ditunjang dengan pengetahuan yang baik, maka ibadahnya akan tertolak atau tidak mendapatkan pahala sama sekali. Persiapan ilmu ini bisa didapat dengan banyak membaca atau menghadiri majelis taklim yang membahas tentang Ramadhan/Shaum.

4. Persiapan Maaliyah (harta)
Persiapan harta yang dimaksud bukanlah persiapan harta untuk buka puasa, tetapi adalah untuk sedekah, karena sedekah di bulan Ramadhan akan mendapat ganjaran yang berlipat-lipat.

Semoga ibadah Ramadhan kita tahun ini lebih baik dengan persiapan yang lebih matang. Aamin yaa rabbal alamin.



Sumber:
https://www.rumahzakat.org


Mitos dan Fakta Tentang 9 Buah yang Sering Dikonsumsi







Pernahkah Anda mendenga mitos seputar buah-buahan? Seperti jangan terlalu banyak makan jambu biji nanti bisa kena usus buntu, atau jangan terlalu banyak mengonsumsi melinjo nanti bisa asam urat.

Ternyata buah-buahan yang sering kita makan ini punya mitos masing-masing lho. Mulai dari mitos dengan alasan yang masuk akal sampai dengan alasan konyol sering kita dengar. Dan tidak jarang membuat kita serba salah. Simak yuk mitos dan fakta pada buah-buah berikut ini.

1. Mentimun



Mitos 1: Mengonsumsi mentimun bisa menyebabkan keputihan.
Fakta: Salah. Tidak ada kandungan dari mentimun yang bisa menyebabkan keputihan. Keputihan terjadi karena kondisi vagina yang lembab dan malasnya mengganti celana dalam sehingga memicu pertumbuhan bakteri yang menyebabkan keputihan berbau. Keputihan tidak akan berbau jika pemicunya adalah stres.

Mitos 2: Sesudah mengonsumsi masakan yang dipanggang, seperti sate dan steak, harus dinetralisir dengan mentimun.
Fakta: Benar. Daging yang dibakar dalam suhu tinggi memproduksi zat karsinogenik yang berpotensi menyebabkan kanker. Sedangkan mentimun mengandung zat anti karsinogenik dan flavonoid yang dapat memproteksi tubuh dari kanker.

2. Jeruk Nipis
 




Mitos 1: Air perasan jeruk ditambah kecap bisa menyembuhkan batuk.
Fakta: Benar. Sifat jeruk nipis sangat asam, makanya dapat mematikan bakteri penyebab batuk. Sedangkan kecap sebenarnya tidak berfungsi apa-apa, hanya sebagai penyeimbang rasa bagi yang tidak terlalu suka asam.

Mitos 2: Menambahkan perasan air jeruk nipis pada makanan kuah bersantan dapat menghindari kolesterol dan juga dapat mengurangi berat badan.
Fakta: Benar. Air asam dari jeruk nipis terbukti dapat memecah lemak dan mudah dilarutkan oleh air saat berada dalam pencernaan kita. Tapi lemak akan lebih cepat terbakar jika dibarengi dengan pola makan sehat serta olahraga teratur.

3. Bengkuang 



Mitos: Kulit menjadi lebih putih dengan menggunakan bengkuang sebagai lulur/masker.
Fakta: Benar. Bengkuang mengandung isoflavon yang berfungsi sebagai antioksidan yang dapat mencegah kerusakan pada kulit akibat paparan ultra violet dari matahari. Karena itu, banyak sekali lotion pemutih yang berbahan dasar bengkuang.

4. Durian 



Mitos: Memakan buah durian dibarengi dengan meminum minuman bersoda dapat menganggu pencernaan.
Fakta: Benar. Durian matang kandungan alkoholnya sangat tinggi (setingkat dengan kadar alkohol pada tape ketan). Jika ditambah zat bikarbonat dari soda, makan durian dapat membuat perut terasa panas.

5. Jeruk 



Mitos: Ketika terserang sakit maag, sebaiknya jangan mengonsumsi buah jeruk.
Fakta: Benar. Meskipun jeruk mengandung vitamin C kadar tinggi, jeruk dapat memperparah penyakit maag karena meningkatkan kadar asam lambung.

6. Salak 

 


Mitos: Memakan buah salak memicu sembelit karena feses menjadi keras.
Fakta: Salah. Salak tidak membuat feses mengeras. Justru sebenarnya semua jenis buah dan sayuran berfungsi mempelancar BAB.

7. Jambu biji


 


Mitos: Memakan buah jambu biji dapat menyebabkan penyakit usus buntu.
Fakta: Salah. Penyakit usus buntu disebabkan karena adanya bakteri pantogen yang menginfeksi usus besar. Biji pada buah jambu tidak akan menyumbat usus, karena akan keluar saat BAB.

8. Nanas 



Mitos: Wanita hamil dapat berisiko keguguran jika memakan buah nanas.
Fakta: Salah. Tidak ada bukti ilmiah mengenai hal ini. Justru nanas mengandung enzim bromelain yang dapat mencerna protein dalam makanan agar lebih mudah terserap tubuh, otomatis janin juga berkembang secara maksimal karena mendapat asupan makanan. Mengonsumsi nanas juga bisa mengurangi risiko kolesterol dalam darah, diabetes dan penyakit jantung.

9. Pisang Ambon 



Mitos: Wanita lajang tidak boleh memakan pisang Ambon.
Fakta: Benar. Eits, jangan cemberut dulu lajangers. Ada penjelasan ilmiahnya nih, jadi kandungan pisang Ambon membuat libido tinggi sehingga mengonsumsi terlalu banyak tidak disarankan untuk wanita lajang. Akan tetapi, tidak ada hubungannya sama sekali dengan pemicu keputihan.



Sumber:
Berbagai Sumber


Label

Lifestyle (266) Life (229) Info (221) Kesehatan (130) Tips (126) Islam (118) animal (105) hewan (102) Wanita (80) hewan kucing (77) kucing (76) Kepribadian (62) foto (61) Personality (58) Fakta (57) Love & Life (45) Sifat (35) Manfaat (33) Cat (32) Hiburan (32) Pria (30) Misteri (28) Lucu (27) Food (24) Beauty (23) Konspirasi (20) Cerita (19) News (19) Parenting (19) Relationship (18) Kisah (17) Cinta (16) photograph (15) Hantu (14) Jin (13) Kecantikan (13) Wisata (13) Coffee (11) Mitos (10) Film (9) Ramadan (9) Tempat liburan (9) Hobby (8) anjing (8) Puasa (7) Ilustrasi (6) Ngakak (6) Palestina (6) Seram (6) Olahraga (5) Phobia (4) Pernikahan (3) Zodiak (3) Buku (2) Cerpen (2) Liburan (2) Smartphone (2) Anime (1) DIY (1) Happy (1) Hutan (1) Meme (1) Rahasia (1) Sains (1) Sukses (1) Unik (1)