Menurut penelitian di Beijing, Cina dan India, pemakaian face mask dapat mengurangi gejala-gejala penyakit jantung, menurunkan tekanan darah, dan meningkatkan denyut nadi.
Masker juga digunakan untuk mencegah penyebaran penyakit menular seperti influenza, tuberkolosis dan sebagainya. Selain itu, fungsi paru-paru mereka yang menggunakan face mask lebih baik bila dibanding mereka yang tidak memakai masker. Namun, masih diperlukan penelitian lebih lanjut dalam mengetahui seberapa besar efektivitasnya.
Menurut dokter umum dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Cimahi dr Lina Mulyani, untuk mendapatkan manfaat menggunakan masker wajah, sebaiknya masker wajah ini digunakan hanya untuk sekali pakai. Gantilah sesering mungkin.
"Kebanyakan ada yang pakai beberapa hari baik untuk yang sakit ataupun mereka yang bermotor, padahal itu tidak baik," ujar Lina kepada INILAH saat ditemui dalam acara Pengobatan Gratis dengan Mobil Sehat CT Foundation di Kawasan Terpadu Trans Studio Bandung, Jalan Gatot Subroto, Kota Bandung, Rabu (29/7).
Sebenarnya, ada dua jenis masker yang bisa dipilih, yakni masker bedah (surgical mask) dan masker pernapasan (respirator N95). Untuk yang seringkali digunakan dan banyak beredar di kalangan masyarakat adalah masker bedah.
Masker bedah sebenarnya kerap digunakan kalangan medis kala melakukan operasi ataupun saat menjalankan tugas di rumah sakit untuk menutup mulut dan hidungnya. Tujuannya agar tidak menularkan virus dan bakteri melalui hidung dan mulut.
Masker bedah sering pula disebut masker biasa karena paling banyak digunakan masyarakat. Ada tiga lapisan dalam masker bedah. Lapisan paling dalam yang berwarna putih adalah lapisan paling nyaman. Biasanya lapisan ini yang kerap digunakan untuk langsung bersentuhan dengan kulit wajah.
Lapisan yang tengah adalah filter statis. Lapisan yang ini memiliki fungsi menghalangi apabila ada air liur yang mengandung penyakit menyebar. Seperti batuk dan bersin. Dengan adanya lapisan kedua tersebut, kuman tak akan cepat menyebar.
Lapisan ketiga (berwarna hijau maupun biru muda) atau yang paling luar merupakan material khusus untuk mencegah masuknya mikropartikel. Tujuannya agar kuman dari luar tak masuk dengan mudah ke dalam hidung atau mulut.
"Dengan menggunakan masker, hidung dan mulut akan dilindungi. Maka dari itu, gunakan masker yang bersih. Lebih baik sekali pakai, jangan terlalu sering," papar dia.
Lina menjelaskan, menggunakan masker yang baik seharusnya diganti setelah masker dilepas pada wajah. Tujuannya agar kuman serta debu yang menempel pada masker tidak menyebar.
"Jadi kalau sudah dipakai lalu dilepas, sebaiknya ganti. Jangan dipakai lagi karena sudah kotor. Kalau misalnya enggak, ya cukup sehari saja pakainya, besoknya ganti," paparnya.
Sumber:
http://www.inilahkoran.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar