Disebutkan dalam hadist, “Janganlah kamu minum sambil berdiri”. Hadist yang Rasul keluarkan bukan hanya isapan jempol belaka. Termasuk hadist ini. Dalam segi kesehatan, anjuran ini terbukti kebenarannya.
Disadari atau tidak, minum sambil berdiri banyak dilakukan oleh orang-orang termasuk kita juga. Terburu-buru mungkin bisa menjadi salah satu faktor penyebabnya. Selain itu, di beberapa kesempatan seperti pesta, upacara, tempat hiburan, olahraga, juga membuat kita terpaksa minum sambil berdiri.
Tahukah kamu, ternyata minum sambil berdiri bukan hanya tidak dianjurkan oleh Rasulullah SAW dan etika, namun juga berdampak buruk bagi kesehatan. Pasalnya, dalam tubuh kita terdapat sebuah penyaring atau filter yang disebut dengan sfringer, yaitu kumpulan serabut otot berbentuk seperti cincin yang bekerja untuk membuka serta menutup jalur alamiah tubuh kita.
Dilansir dari laman wellordie.com, berikut ini bahaya yang mengancam jika sampai sekarang kita masih suka minum sambil berdiri.
1. Minum sambil berdiri menyebabkan cipratan air yang masuk dalam perut secara mendadak akan merusak sistem cerna dan gangguan perut.
Ketika kita minum sambil berdiri, tenggorokan akan mengalami penyempitan dan berkerut. Secara otomatis air akan langsung masuk ke dalam tubuh tanpa melewati usus dan menciprat ke dinding perut. Cipratan inilah yang dapat merusak sistem pencernaan dalam jangka panjang.
Juga, hal ini akan mempersulit makanan untuk digiling hancur dengan lancar pada jaringan pencernaan. Kondisi inilah yang sering membuat kita merasakan nyeri di bagian perut, perut kembung, mual, dan rasa kurang nyaman lainnya.
2. Minum sambil berdiri juga menyebabkan lambung terganggu. Mulai dari naiknya asam lambung sampai melukai dinding lambung. Mau seperti itu?
Lambung termasuk organ yang paling terkena dampaknya jika sering minum sambil berdiri. Tekanan air yang diminum dapat mengejutkan bagian saluran (spincter) yang menuju ke lambung hingga menyebabkan GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) atau yang biasa disebut kenaikan asam lambung.
Asam dalam lambung yang seharusnya bisa diencerkan justru akan tercampur naik sehingga memberikan sensasi panas di bagian perut sampai tenggorokan. Kesengsaraan lambung akibat minum sambil berdiri tak sampai disitu saja, jika sudah parah bahkan bisa mengikis dan menyebabkan luka di lambung.
Padahal, seperti kita tau bersama lambung termasuk bagian paling penting dalam sistem pencernaan, sehingga jika terjadi kerusakan pada lambung tentu akan berbahaya bagi sistem pencernaan yang lainnya.
3. Proses penyaringan yang dilakukan ginjal jadi tidak optimal dan berpotensi terjadinya gangguan saluran kandung kemih.
Tak hanya perut dan lambung saja yang kena imbasnya, kebiasaan minum sambil berdiri juga dapat menyebabkan filter penyaring pada ginjal tertutup, sehingga air yang kita minum akan langsung masuk menuju kandung kemih tanpa melalui proses penyaringan dulu di bagian jaringan ginjal.
Kondisi ini mempermudah penumpukan kotoran di bagian ureter yang bisa menyebabkan gangguan saluran kandung kemih. Dan jika dalam jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan permanen di ginjal. Nggak mau kan cuci darah terus?
4. Akibat terganggunya keseimbangan cairan dalam tubuh yang tersalurkan hingga ke bagian sendi, kita lebih berisiko terkena artritis!
Gangguan yang satu ini mungkin mengejutkan sekali. Kok bisa ya, cuman minum sambil berdiri saja bisa memicu artritis? Jadi begini, minum sambil berdiri bisa mengganggu keseimbangan cairan dalam tubuh karena air yang masuk tidak tersebar merata, termasuk ke bagian sendi. Akibatnya, terjadilah penumpukan cairan di sendi-sendi tubuh dan menyebabkan artritis.
Artritis sendiri merupakan peradangan pada sendi yang menyebabkan kaku dan pembengkakan di bagian sendi disertai dengan rasa sakit, sehingga mengakibatkan penderitanya sulit untuk bebas bergerak.
5. Tidak main-main, kebiasaan buruk ini juga berisiko bagi kesehatan jantung karena terganggunya saraf kelana.
Disadari atau tidak, saraf tubuh bisa menegang ketika kita minum dalam keadaan berdiri. Hal ini terjadi karena ada reaksi secara tiba-tiba dari saraf kelana (saraf otak yang ke sepuluh) yang tersebar hampir di semua organ usus. Jika berlangsung terus-menerus maka bisa memicu serangan jantung.
Sebaliknya, bila kamu minum dalam posisi duduk maka sistem parasimpatetik akan terkondisikan lebih rileks sehingga saraf tak akan tegang. Sehingga proses penyerapan air minum dan pencernaan pun bisa berjalan dengan cukup baik.
6. Karena saraf bekerja tidak semestinya, maka keseimbangan tubuh pun juga akan terganggu
Minum sambil berdiri dapat menyebabkan jaringan organ pada saraf pusat akan tertekan dan dipaksa untuk terus bekerja keras guna menstabilkan kondisi tubuh yang dalam keadaan tegang tanpa kita sadari.
Akibatnya, saraf-saraf tubuh dalam kondisi yang stres serta memicu munculnya disfungsi saraf. Nah ketidaknormalan dari fungsi saraf inilah yang akan berpengaruh pada keseimbangan, koordinasi otot, dan gerakan tubuh kita.
7. Pantesan kamu merasa masih haus meski sudah minum banyak, minumnya sambil berdiri sih!
Ternyata haus bakalan sulit hilang bila kita minum sambil berdiri. Justru, rasa haus tersebut akan bertambah. Ya, wajar saja, air yang masuk akan tersebar kemana-mana dan tak terserap sempurna oleh tubuh. Ada baiknya minum sambil duduk dan menyesap air sedikit-demi sedikit supaya terserap dengan baik.
Bagaimana? Ternyata bukan hanya banyaknya air putih saja yang harus kita perhatikan, tapi juga bagaimana kita meminumnya, termasuk salah satunya posisi tubuh saat minum. Posisi minum paling aman ialah duduk, sebab saat duduk organ pencernaan dan saraf dalam keadaan tenang sehingga bisa mengolahnya dengan baik.
Sumber:
http://www.cantikitu.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar