Terkadang tanpa disadari, orangtua mencontohkan sikap buruk pada anak-anaknya, bahkan membentuk anaknya menjadi pribadi yang hobi membully anak lain. Maka, sadarilah beberapa perilaku orangtua yang harus segera dihilangkan ini. Berikut beberapa perilaku orangtua yang berpotensi menyebabkan anak menjadi pembully:
1. Menuntut prestasi anak secara berlebihan
Baru usia 4 tahun anak dipaksa harus sudah bisa baca, tulis, hitung, serta menguasai bahasa asing. Ketika masuk sekolah, anak dituntut untuk dapat nilai di atas 8 untuk semua mata pelajaran. Harus bisa hafal ini itu tanpa anak ketahui apa manfaatnya. Jangan heran jika anak akhirnya malah menjadi stres dan membutuhkan pelampiasan misalnya dengan membuli orang lain yang terlihat lebih lemah atau justru lebih sempurna daripada dirinya.
Orangtua harus belajar untuk tidak menuntut anak dengan membabi buta, biasakan berdiskusi dan mencari jalan keluar yang sama-sama disepakati oleh anak maupun orangtua, jangan hanya mendikte saja.
2. Perlakuan beda antara anak yang satu dengan anak yang lain
Ada orangtua yang berbeda sikapnya antara anak yang satu dengan lainnya, misalnya terhadap anak tertua sikap orangtua terlalu keras, sedangkan pada adik-adiknya justru sangat lembut. Ketimpangan perlakuan ini akan memunculkan kekecewaan yang bisa jadi ujung-ujungnya dendam yang baru terpuaskan setelah membuli orang lain.
Wahai orangtua, bersikaplah adil pada anak-anak. Tidak ada anak yang meminta dilahirkan sebagai sulung atau bungsu, meminta dilahirkan sebagai laki-laki atau perempuan, maka berbuat adil-lah pada anak-anak kita baik mereka sulung, bungsu, perempuan ataupun laki-laki.
Jangan selalu menyuruh si kakak untuk mengalah pada adik, lihat konteks kejadiannya, barangkali memang adiklah yang salah... sehingga amat tidak adil jika apa-apa kesalahan selalu dilampiaskan pada sang kakak. "Kamu kakak harus mengalah, kamu laki-laki harus mengalah..."
Ketidakadilan orangtua yang seperti ini membawa dampak amat buruk untuk perkembangan mental anak.
3. Terlalu memanjakan anak dengan memenuhi segala permintaannya
Anak minta apapun dituruti, akhirnya anak tumbuh dengan sifat yang suka menuntut ini itu pada orang di sekitarnya, bahkan kehilangan rasa empati saking tidak pernah merasakan apa yang disebut rasa susah atau kesulitan hidup.
4. Membiarkan anak menonton adegan kekerasan atau bermain game yang mengandung unsur kekerasan
Wahai orangtua, berhati-hatilah dengan game, film bahkan kartun yang mengandung unsur kekerasan, jangan sampai anak-anak kita mengonsumsi hal-hal seperti ini. Termasuk juga berita-berita di TV maupun internet mengenai kasus kriminal, sebisa mungkin gantilah channel tontonan agar adegan kekerasan tidak sampai masuk ke otak anak.
5. Perlakuan kasar orangtua pada anak
Orangtua yang sering berkata kasar, membentak dengan nada keras dan tinggi pada anak, mencubit, memukul, menjewer anak, biasanya akan menurunkan sifat buruk yang sama pada anak-anaknya. Maka, selaku orangtua kita perlu menjaga perilaku dan mempertinggi kesabaran. Ingat, anak adalah amanah dari Allah, bukan milik kita sendiri.
Sumber:
http://www.ummi-online.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar