Gantilah susu sapi dengan susu kedelai untuk menurunkan berat badan.
Eits, tunggu dulu! Faktanya, banyak orang semakin gemuk saat mengonsumsi susu kedelai. Dr. Marcus Stephen, CEO dari British Obesity Society mengatakan jika kandungan protein dalam kedelai justru berfungsi untuk menggemukkan. Bahkan, saat ini Center of Disease Amerika Serikat sedang mengadakan penelitian mengapa kasus obesitas di Amerika Serikat meningkat—dan salah satunya diduga disebabkan oleh produk kedelai.
Selain kandungan proteinnya, susu kedelai bisa menyebabkan naiknya berat badan Anda karena kandungannya yang mirip dengan hormon esterogen. Menurut Sylvie Tremblay, MSc., peneliti asal Kanada, kandungan kimia yang mirip dengan esterogen tersebut dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon. Akibatnya, nafsu makan bertambah—mirip dengan kondisi PMS, premenstrusi syndrome.
Namun, tak perlu khawatir bagi Anda yang sedang menjalani program diet dengan menggunakan susu kedelai. Hasil penelitian dari Judith Lukaszuk, peneliti dari Nothern Illinois University, menunjukkan jika susu kedelai memiliki fungsi yang mirip dengan skimmed milk—di mana bagus untuk program diet Anda. Lalu mengapa ada perbedaan fungsi dari hasil penelitian? Letaknya adalah pemilihan susu kedelai serta waktu mengonsumsinya.
Kandungan Protein Pada Susu Kedelai
Tingginya kandungan protein dalam susu kedelai mampu membuat Anda kenyang lebih lama. Jadi, konsumsi susu kedelai yang paling baik bagi Anda yang sedang diet adalah 30–60 menit sebelum makan. Dengan waktu yang tepat, Anda akan merasa kenyang sehingga malas untuk makan. Selain itu, susu kedelai yang kaya akan protein juga dapat membantu Anda membentuk otot jika dilakukan bersama dengan olahraga.
Senyawa Kimia Yang Mirip Hormon
Esterogen Bagi Anda yang pernah mengalami tumor atau kanker payudara, sebaiknya menghindari konsumsi susu kedelai. Senyawa kimia yang mirip esterogen ini bisa menyebabkan ketidakseimbangan hormon dalam tubuh Anda. Bagi Anda yang tidak memiliki isu penyakit tersebut, jangan terlalu sering untuk mengonsumsi susu kedelai. Menurut Judith Luszak, Anda disarankan untuk mengonsumsi 720 mL susu kedelai perhari.
Kulit Ari Kedelai
Konsumsilah kedelai yang sudah dibuang kulit arinya. Kulit ari pada susu kedelai bisa menyebabkan resiko keracunan. Namun, bukan berarti Anda juga aman dari resiko kedelai jika mengonsumsi produk di pasaran. Beberapa produk sudah mengalami rekayasa genetik yang menyebabkan rusaknya hormon serta memperbesar resiko kanker.
Kaya Akan Kalsium dan Zat Besi
Saat diet, banyak orang yang justru mengalami kekurangan kalsium dan zat besi akibat kurangnya nutrisi yang mereka konsumsi. Dengan mengonsumsi susu kedelai, kalsium dan zat besi tetap terpenuhi. Kandungan kedua zat ini dalam susu kedelai lebih mudah diserap oleh tubuh sehingga Anda tidak akan mengalami resiko penyakit tulang meski menjalani diet ketat.
Karbohidrat, Lemak, dan Vitamin
Menurut dr. Phaidon L Toruan, MM., susu kedelai mengandung karbohidrat dan lemak untuk menambah energi seseorang yang menjalani program diet. Dengan banyaknya nutrisi di dalam susu kedelai, Anda tidak perlu khawatir untuk mengalami mal nutrisi. “Inti dari diet adalah mengatur pola makan. Banyak orang yang mengesampingkan nilai gizi saat menjalani program diet. Padahal, nutrisi tetap penting selama diet agar tidak terkena resiko jangka panjang. Kedelai yang baik dapat membantu Anda memenuhi nutrisi tersebut,” kata dr. Phaidon L Toruan, MM.
Sumber:
Glitzmedia.co
(Penulis: Saskia Damanik)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar