expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Selasa, 23 Februari 2016

Kuota Internet Cepat Habis? Inilah Tipe Website yang Menguras Paket Internet Anda!






Paket internet terkuras? Hindarilah! Di bawah ini adalah tipe-tipe website yang bisa menguras paket internet Anda.

Ketika Anda cukup meng-klik hanya sekali, tapi Anda harus meng-klik berulang kali yang pastinya memakan waktu, tenaga dan tentunya menguras kuota paket internet Anda.

Bayangkan, ketika Anda mengunjungi sebuah website, Anda sudah disambut oleh banyak banner iklan yang menurut Anda tak penting, komplit dengan script flash player dan video streaming yang secara tidak sopan, menutupi halaman yang ingin Anda baca.

Maka Anda harus menutup beberapa diantaranya. Apakah begini cara “welcome” sebuah website menghormati pengunjungnya? Inilah salah-satu akibat mengapa kuota internet Anda akan tersedot habis. Masih banyak website lain yang sangat profesional.


Koneksi internet di Indonesia sebenarnya masih tergolong mahal. Oleh karenanya lebih dari 50% persen pengguna akses pribadi di Indonesia masih menggunakan internet “sistim paket” yang berdasarkan kuota. Sangat berbeda dengan di Indonesia, kini sudah banyak negara di dunia yang tak lagi memungut biaya untuk mengakses internet kepada warganya, alias gratis.

Sebenarnya akses internet khusus untuk mobile, gadget atau handphne, tak perlu menggunakan sistim paket, harusnya gratis, karena akses kecepatan internet ke sebuah handphone sangat kecil, dan berbeda dengan akses melalui PC atau laptop. Namun itu pun masih cepat habis paket internetnya, dan banyak pengguna internet khususnya yang mengakses melalui PC atau laptop, sering mengeluh karena paket internetnya cepat habis.

Mengapa Kuota Paket Internet Cepat Habis?
Mengapa kuota cepat habis? Apalagi jika menggunakan PC atau laptop dibanding dengan Gadget atau handphone? Hal itu disebabkan karena dengan menggunakan PC atau laptop, maka halaman sebuah website tak hanya men-download script HTML, tapi juga akan mendownload semua konten yang ada di dalamnya, termasuk file animasi GIF, flash media script, javascript, shockwave script, visual basci script, video streaming, lengkap dengan audionya dan juga script lainnya. Dengan begitu, barulah sebuah halaman dapat tampil secara sempurna.

Jika menggunakan PC atau laptop, seluruh script harus diunduh saat Anda mengunjungi suatu halaman atau website. Script-script tersebut sangat menguras kuota paket internet saat men-download atau me-loading-nya. Maka hal ini terasa sangat lama atau berat ketika membuka sebuah halaman atau website yang mengandung script tersebut.

Pada dunia Gadget, nyaris semua script itu tak berlaku di dunia Gadget ataupun hand phone, karena tampilan halaman pada layar Gadget cukup sederhana, dan sangat berbeda jika dibandingkan dengan tampilan di sebuah monitor PC atau laptop.



Harga Paket Internet dan Kepuasan Surfing Tidak Sebanding
Jika dipertimbangkan, harga paket internet dan lamanya akses yang digunakan di Indonesia masih TIDAK SEBANDING dengan biaya yang harus dikeluarkan, alias cepat habis, padahal akses internet hanya dipakai untuk sekedar surfing saja.

Bagaimana jika paket internet dipakai untuk mengakses video di Youtube yang menggunakan sistim streaming, atau untuk mengunduh (download) atau upload (mengunggah) sebuah video atau file? Dijamin paket internet segera habis.

Mengapa bisa begitu? Salah satu penyebabnya adalah website atau situs yang anda kunjungi tersebut. Merekalah yang menyedot paket Anda menjadi kering.

Berikut beberapa jenis disain website yang harus Anda hindari jika memakai paket internet berdasarkan kuota, terutama jika Anda mengakses internet dengan menggunakan PC atau laptop atau sejenisnya:

1. Website “Hanya Kategori, Harus Klik Lagi”


Adalah sebuah halaman website berikut tautan dari sebuah judul artikel yang jika Anda klik, ternyata tidak ada artikelnya, hanya terpampang judulya saja alias hanya sekelas “Kategori” dari beberpa judul artikel lainnya.

Itu artinya Anda harus meng-klik lagi untuk menuju ke artikel terkait. Atau kadang Anda harus mencari lagi judul yang tadinya Anda ingin baca diantara banyak judul lain. Website dengan link atau tautan seperti ini sangat menipu pengunjung, agar ia meng-klik lebih dari sekali.

Seharusnya Anda cukup sekali klik, maka artikel langsung dapat Anda baca, namun Anda harus meng-klik dua atau tiga kali, sangat tidak praktis dan menguras paket internet Anda!

2. Website “Klik Selengkapnya”


Beberapa sifat dari website tipe ini hampir sama seperti poin satu, adalah tautan dari sebuah judul artikel yang jika Anda klik, ternyata artikelnya hanya prolog alias hanya sepotong.

Maka, Anda harus meng-klik sekali lagi untuk menuju ke artikel selengkapnya yang ingin Anda baca, sangat tidak praktis dan menguras paket internet Anda.

3. Website “Halaman Berikutnya”


Adalah website yang menyediakan yang seharusnya satu buah artikel komplit, namun dibagi-bagi menjadi lebih dari satu halaman, bisa dua, tiga, empat halaman atau lebih.

Maka, Anda harus meng-klik berulang-ulang jika ingin membaca sebuah artikel hingga habis. Seharusnya hanya meng-klik sekali dan dapat membaca seluruh artikel, namun Anda diharuskan meng-klik berkali-kali, cara ini tidak praktis dan pastinya akan menguras paket internet Anda.

4. Website “Beberapa Yang Paling”


Adalah sebuah artikel yang menjabarkan konten dalam beberapa poin. Biasanya judulnya mengandung angka, misal “Inilah 10 tempat yang paling….” atau “Inilah 12 orang yang paling…”.

Sebenarnya antara judul dengan konten tak jadi masalah. Yang menjadi masalah adalah jika setiap poin, Anda harus meng-kliknya! Maka hal ini sangat menguras paket internet Anda. Dijamin!!

Oleh karenanya, Anda harus memperhatikan angka pada judul website seperti ini. Jika website tersebut di-klik dan langsung menjabarkan semua poinnya dalam satu halaman, tak membuang waktu, tenaga dan kuota, maka itulah website profesional yang sesungguhnya.

5. Website “Auto Refresh”


Adalah website yang dalam beberapa menit akan otomatis me-reload atau refreshing kembali ke halaman yang sama. Pada awalnya, web design seperti ini dimaksudkan untuk menampilkan artikel terbaru yang baru saja selesai dibuat agar dapat langsung tayang.

Namun hal ini diikuti oleh website lainnya yang tak ada kepentingan dari maksud awalnya. Jelas sangat mengganggu pengunjung dan tidak penting bagi Anda, karena terkadang ketika Anda sedang asyik membaca artikel, secara tiba-tiba website auto-refresh kembali. Apalagi jika Anda sedang menulis komentar tentang artikelnya, maka komentar yang belum selesai Anda buat, hilang binasa!

Dengan cara auto refresh ini, maka semua konten, gambar dan banner yang ada di halamannya, akan Anda reload kembali, dan yang jelas menguras kuota paket internet Anda.

6. Website “Auto Forward”


Website dengan desain yang nyaris sama dengan website auto-refresh. Bedanya, pada website seperti ini auto-refresh yang dilakukan bukan tetap pada artikel yang sedang dibaca, namun artikel berubah ke artikel, yang biasanya, ke artikel selanjutnya.

Lagi-lagi ketika Anda sedang asyik membaca artikel, secara tiba-tiba website beralih ke artikel lainnya dan sangat tak nyaman karena apa yang diinginkan website tersebut belum tentu sesuai dengan keinginan Anda. Dan lagi-lagi jika Anda sedang menulis komentar tentang artikelnya, maka lagi-lagi akan hilang binasa!

Sama seperti cara auto refresh, maka website dengan auto forward ini, membuat semua konten, gambar dan banner yang ada dalam halaman itu akan Anda reload kembali dan yang jelas menguras kuota paket internet Anda.

7. Website dengan banyak Banner Iklan


Adalah website dengan keluhan paling tinggi akibat banyaknya banner-banner iklan, dan percayalah bahwa website jenis seperti inilah yang paling banyak dibenci pengunjung, karena paling menguras kuota paket internet Anda! Banyak website dari Indonesia memiliki web design seperti ini. Sangat tidak profesional.

Beberapa diantaranya menampilkan banner iklan yang banyak, bahkan menghalangi para pengunjungnya yang ingin membaca artikel di dalamnya. Seakan-akan website ini menyodorkan makanan kepada pengunjungnya yang tidak Anda suka, “Nih, lihat..!”

Beberapa lainnya menggunakan banner hanya sekelas GIF, namun ada yang menggunakan script flash media komplit dengan streaming video dan juga script audio-nya, dan sangat menguras kuota paket internet Anda.

Bahkan beberapa lainnya jika banner ditutup, masih nongol sebagian dan harus Anda klik lagi agar hilang sepenuhnya dari pandangan! Sangat memakan waktu, memakan tenaga dan pastinya memakan kuota paket internet Anda.

8. Website dengan “Pop-Up”


Adalah website yang jika dikunjungi atau salah satu judul artikel jika Anda klik, maka tanpa Anda inginkan akan terbuka jendela-jendela web atau halaman baru pada browser Anda. Dan jika dilihat, hanya sekedar iklan yang tak penting.

Kadang malah kita tak menyadari, bahwa ada halaman lain yang tak kita inginkan terbuka secara otomatis, dan sedang me-loading kontennya tanpa Anda tahu. Terkadang hanya halaman biasa, terkadang berikut flash player, bahkan terkadang video streaming plus audionya!

Dan ada pula yang tak hanya satu buah halaman otomatis terbuka, tapi dua atau tiga bahkan lebih. Cara halaman lain “nongol secara tidak sopan” tanpa Anda klik ini sering disebut “Pop-Up“.  Maka dipastikan kuota paket internet Anda dijamin pasti cepat “kering”.

9. Website “Paling Parah” (Kombinasi dari Semuanya)


Pada jenis website seperti ini tak ada nama yang cocok kecuali dijuluki “Website Paling Parah”, karena paling dibenci bahkan pengunjung langsung menutup halamannya. Maksudnya website paling tak disukai atau paling parah ini adalah gabungan dari beberapa jenis website design yang telah ada pada poin-poin diatas, namun saling berkontribusi alias digabung, haduuuh pusing!!

Bayangkan, ketika Anda mengunjungi sebuah website, Anda sudah disambut oleh banyak banner iklan tak penting, komplit dengan script flash player dan video streaming yang secara tidak sopan, menutupi halaman yang ingin Anda baca. Maka Anda harus menutupnya satu-persatu. Apakah begini cara “welcome” dari sebuah website untuk menghormati para pengunjung setianya?

Setelah dengan susah payah satu demi satu Anda berhasil menutup banner iklannya, terutama yang menghalangi ditengah halaman, maka Anda mulai memilih artikel apa yang paling menarik perhatian Anda. Kemudian Anda meng-klik-nya. Setelah di klik, ternyata hanya ke halaman kelas kategori, misal kategori trending topik, kategori artikel terbaru, atau kategori berdasarkan tag dari artikel tersebut. Maka setelah Anda cari dan ketemu, Anda harus meng-klik lagi untuk menuju artikel yang dimaksud.

Ketika Anda sudah berharap berada pada artikel yang dimaksud, ternyata hanya prolog artikel atau artikel yang hanya sepotong saja, maka Anda harus meg-klik lagi untuk mengetahui artikel seutuhnya. Setelah akhirnya dengan susah payah Anda sampai pada artikel yang dimaksud, tiba-tiba muncul halaman lain berupa iklan-iklan, atau tiba-tiba halaman auto refresh atau auto forward dengan sendirinya!

Bisakah secara sederhana Anda bayangkan, ada website yang memperlakukan pengunjungnya seperti itu? Semua itu pun terjadi dengan catatan: Belum dihitung oleh repotnya Anda mengklik berulang-ulang setiap banner yang selalu muncul dan muncul dan muncul dan menutupi pada setiap halamannya!

Jadi jangan heran jika kuota paket internet Anda, jadi kering terkuras habis! Paket internet Anda ternyata berkontribusi hanya untuk sesuatu yang bahkan mungkin menurut banyak pengunjung, sama sekali tak penting!

Mengapa Website Designer Berbuat Demikian?
Website dengan web design “penguras kuota paket internet” seperti poin-poin diatas sebenarnya memiliki tujuan. Namun, apa tujuan yang sebenarnya? Tujuan sebenarnya dari disain website seperti ini adalah untuk: Memaksimalkan jumlah klik para pengunjungnya!

Sejatinya, memang “nyawa” sebuah website komersial sangat tergantung kepada banyaknya jumlah pengunjung. Namun untuk apa cara yang seakan-akan merugikan pengunjung juga diterapkan? Berikut efek dan kerugiannya bagi semua pihak, termasuk website yang bersangkutan:

1. Untuk Meninggikan jumlah Click Counter atau Hit Counter
Di dalam dunia internet apalagi kelas media pemberitaan, jumlah pengunjung adalah segalanya! Karena dengan semakin banyaknya jumlah pengunjung yang tercatat dalam “Hit Counter” website terkait, maka akan terekam seakan-akan jumlah pengunjung sangat tinggi.

Dengan kunjungan yang “seakan-akan” sangat tinggi inilah, maka website yang bersangkutan dapat mempromosikan kepada para pengiklan untuk memasang banner mereka.

2. Mempromosikan jumlah Hit Counter yang didapat kepada Pemasang Iklan
Setelah rekaman Hit Counter sangat tinggi akibat cara curang, yaitu hanya satu pengunjung meng-klik berkali-kali, maka nilai komersial dari web itu kian naik.

“Lihat pak, website yang kita kelola memiliki kunjungan yang sangat banyak, sebulan sekitar sepuluh juta pengunjung!”. Maka pengiklan akan sangat tertarik untuk memasang banner iklannya di website tersebut, dan berharap banner iklannya akan anda klik atau Anda kunjungi.

3. Memakai Auto Script Agar Pemasang Iklan Puas
Sebagian web disigner menggunakan “trik kotor” dalam catatan rekornya, dan ini tak diketahui pihak pemasang iklan. Mereka menyisipkan script yang seakan-akan banner iklan dari si pemasang iklan benar-benar di klik oleh Anda, padahal tidak Anda buka.

Mereka menyisipkan script yang berguna untuk membuka banner iklan, secara otomatis seakan-akan banner iklannya Anda klik! Atau mau tak mau, jika Anda ingin membaca artikelnya, maka banner harus Anda klik terlebih dahulu.

Lalu record tersebut digunakan sebagai laporan, tercatat yang meng-klik banner atau iklan sangat tinggi. Inilah sisi komersial dengan cara kotor yang digunakan untuk menipu sang pengiklan.

Namun, jika anda adalah pihak yang tertarik untuk memasang iklan di website tersebut, kira-kira apa yang sebenarnya terjadi? Pastilah Anda kini telah mengetahuinya!

4. Menipu Pengunjung Setia
Website dengan jenis-jenis disain yang telah dibahas diatas itu tak hanya menipu pemasang iklan, tapi juga menipu dan menyusahkan pengunjungnya, menguras kuota dan pastinya, sangat tak nyaman.

Bayangkan jika hanya oleh “SATU pengunjung” saja, maka pengunjung tersebut harus mengklik berkali-kali. Atau hanya oleh “SATU orang dan hanya melihat SATU buah artikel saja”, maka orang itu pun, harus meng-klik berkali-kali. Bisa jadi hanya satu orang pengunjung dan hanya melihat satu artikel saja, maka di catatan pada Hit Counter seakan-akan pengunjungnya lebih dari satu orang.

Jelas ini adalah “trik” atau kasarnya “tipuan” kepada kedua belah pihak yang berkepentingan. Pihak pertama adalah para pengunjung. yang berdampak habisnya kuota paket internet mereka dan begitu juga kepada pihak ketiga, yaitu para pemasang iklan, yang tertarik oleh “klik palsu” yang seakan-akan terlihat sangat tinggi.


Coba, mari kita hitung, jika hanya satu pengunjung yang hanya ingin melihat satu artikel saja, tapi harus meng-klik minimal tiga kali. Maka jika ada seratus pengunjung, itu artinya dikalikan tiga, triple atau ada tiga ratus pengunjung, alias tiga kali lipat!

Bagaimana jika pengunjung sebenarnya ada 100.000 orang dan hanya melihat satu artikel saja? Maka akan tercatat dalam Hit Counter-nya sejumlah 300.000 kunjungan. Wah pasti website hebat toh?! Hebat juga dalam menguras kuota paket internet Anda! Untung bagi mereka, kerugian untuk Anda.

Bisa dipastikan, artikel seperti ini tak pernah mereka ekspos karena akan menjadi bumerang untuk mereka, padahal mereka tahu trik ini, dan mereka juga merasa tak nyaman ketika mengunjunginya. Untuk itulah maka kami bocorkan kepada Anda.

Logika yang baik dari sebagai seorang web designer seharusnya menganggap bahwa jika dirinya sendiri yang ingin mengunjungi websitenya sendiri, bagaimana agar tetap nyaman? Itulah yang harus mereka pikirkan dan itulah sejatinya seorang web designer.

Iklan atau banner tak harus menghalangi apalagi menindih tulisan artikel, dan banner tak harus banyak, cukup dua atau maksimal tiga banner, namun patoklah dengan harga yang tinggi, karena kenyamanan pelanggan (baca: pengunjung) lebih penting untuk kelangsungan hidup sebuah website, dibandingkan banyaknya banner dan “trik kasar”, namun pelanggan Anda pergi.

Namun dengan banyaknya pelanggan pergi, kadang web designer justru menggunakan trik-trik ini, agar pengunjung meng-klik dua atau tiga kali. Jika pelanggan tambah pergi, maka ditambahkanlah jumlah klik-nya menjadi tiga atau lima kali. Ya pengunjung malah tambah pergi.

Demikian tentang website “katrok”. Semoga menjadi pencerahan, dan menjelaskan kenapa kuota internet Anda lebih cepat habis ketika mengunjungi jenis website diatas, dibanding jika Anda mengunjungi website profesional. Artikel ini tak mungkin dibuat oleh mereka karena akan menjadi boomerang! Namun Anda dapat membagikannya kepada kerabat Anda, agar mereka juga mengetahuinya. 



Sumber:
IndoCropCircles.com


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label

Lifestyle (266) Life (229) Info (221) Kesehatan (130) Tips (126) Islam (118) animal (105) hewan (102) Wanita (80) hewan kucing (77) kucing (76) Kepribadian (62) foto (61) Personality (58) Fakta (57) Love & Life (45) Sifat (35) Manfaat (33) Cat (32) Hiburan (32) Pria (30) Misteri (28) Lucu (27) Food (24) Beauty (23) Konspirasi (20) Cerita (19) News (19) Parenting (19) Relationship (18) Kisah (17) Cinta (16) photograph (15) Hantu (14) Jin (13) Kecantikan (13) Wisata (13) Coffee (11) Mitos (10) Film (9) Ramadan (9) Tempat liburan (9) Hobby (8) anjing (8) Puasa (7) Ilustrasi (6) Ngakak (6) Palestina (6) Seram (6) Olahraga (5) Phobia (4) Pernikahan (3) Zodiak (3) Buku (2) Cerpen (2) Liburan (2) Smartphone (2) Anime (1) DIY (1) Happy (1) Hutan (1) Meme (1) Rahasia (1) Sains (1) Sukses (1) Unik (1)