Kumis pada kucing, atau yang dikenal sebagai vibrissae, bukan hanya sekedar hiasan saja untuk membuat kucing lebih lucu. Rambut yang lebih tebal ini adalah reseptor yang sensitif dan tersambung dengan sistem saraf kucing. Berikut adalah fungsi kumis pada kucing:
1. Sebagai Alat Navigasi
Kumis kucing sangat sensitif sehingga dapat membantu kucing dalam mendeteksi perubahan aliran udara. Kemampuan ini membantu sistem navigasi kucing dalam lingkungan yang gelap. Kucing menggunakan kumisnya seperti tambahan lengan untuk merasakan objek dalam kegelapan. Dengan merasakan perubahan arus udara, kucing dapat menghindari menabrak suatu objek dalam kegelapan. Kemampuan untuk mendeteksi arus udara ini juga membantu kucing ketika berburu, karena kucing dapat mendeteksi gerakan cepat mangsanya.
2. Sebagai Alat Pengukur Ketika Masuk Lubang
Kumis pada moncong kucing juga membantu menentukan apakah si kucing bisa masuk melalui lubang kecil. Secara teoritis, kumis pada moncongnya memiliki lebar yang sama dengan tubuh kucing, jadi kucing bisa mengira-mengira apakah dirinya bisa masuk ke dalam lubang itu atau tidak. Ketika kucing memasukkan kepalanya ke dalam lubang, dia tidak hanya melihat ke dalamnya saja, namun kucing juga sedang memeriksa dengan kumisnya apakah dirinya muat masuk lubang itu atau tidak. Namun sayangnya kumis kucing tidak selalu akurat, terutama bagi kucing yang kelebihan berat badan.
3. Melindungi Mata
Kumis yang berada di atas mata membantu kucing ketika berburu di rerumputan atau daerah yang lebat. Kumis ini akan memicu mata kucing untuk berkedip saat tersentuh sesuatu, untuk menghindari mata dari ranting atau cabang pohon ketika si kucing berlari. Kumis ini berguna juga ketika sedang melakukan kontak fisik dengan hewan lain (termasuk kita), jadi jika kumis ini tersentuh, si kucing akan mengedipkan matanya.
4. Membantu Berburu
Yang menarik adalah kumis pada kucing juga terdapat pada kaki kucing, tepatnya di bawah pergelangan kakinya yang berguna dalam berburu. Ketika kucing telah menangkap mangsanya, kumis pada kakinya akan membantu menentukan apakah ada pergerakan dari mangsa yang telah ditangkap. Selain itu, karena kucing tidak dapat melihat dengan baik dalam jarak dekat, kumis tersebut membantu menentukan posisi mangsa serta membantu untuk memberikan gigitan yang mematikan pada mangsanya.
5. Sensitivitas Kumis
Kumis kucing sangat berharga bagi kucing, jika kumis tersebut dipotong, itu akan mengganggu kemampuan berburu dan navigasi si kucing. Kucing akan menjadi takut dan bingung. Jadi jangan pernah memotong kumis kucing, karena hal tersebut merupakan perbuatan yang sangat kejam dan akan menyebabkan rasa sakit pada kucing.
6. Indikator Mood Kucing
Kumis kucing juga dapat mencerminkan suasana hati si kucing. Ketika kumis kucing menggantung bebas di kedua sisinya, artinya si kucing sedang santai. Ketika kucing bersiap untuk bertarung atau sedang ketakutan, kumisnya akan diratakan dengan wajahnya untuk mencegah kerusakan pada kumisnya. Ketika si kucing sedang waspada atau berburu, kumisnya akan menghadap ke depan untuk membantu mendeteksi mangsanya. Perlu diingat, bahwa jangan terlalu memperhatikan kumisnya untuk mengetahui mood kucing, masih banyak sinyal bahasa tubuh lainnya, seperti ekor kucing untuk mengetahui mood kucing.
Berikut adalah Fakta Kumis Kucing lainnya:
- Ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa kumis kucing entah bagaimana dapat membantu kucing untuk mendeteksi bau.
- Seperti sidik jari pada manusia, pola kumis pada kucing adalah unik.
- Selain kumis yang terlihat secara horizontal pada pipi si kucing, ada juga kumis yang berada antara sudut mulut kucing dan sudut luar hidung, di dagu, di alis dan di bagian belakang pada kaki depannya.
- Nama ilmiah untuk kumis kucing adalah ‘vibrissae‘ yang menunjukkan bahwa kumis tersebut sangat sensitif terhadap getaran dalam aliran udara.
- Jenis kucing sphynx sering kali hanya memiliki sedikit kumis, atau bahkan tidak ada sama sekali.
- Kucing buta hampir sepenuhnya mengandalkan kumisnya sebagai sistem navigasi.
Berbagai Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar