Saat ini Indonesia masih merupakan negara dengan jumlah perokok yang cukup besar. Indonesia menduduki peringkat ketiga di dunia setelah China dan India, sebuah prestasi yang tidak dapat dibanggakan mengingat dampak rokok yang merugikan. Meskipun banyak orang yang sudah mengetahui tentang efek samping dari merokok, namun tetap saja banyak yang menjadi pecandu rokok, sambil melakukan pembenaran diri melalui mitos-mitos yang belum bisa dibuktikan kebenarannya.
Berikut adalah beberapa Mitos versus Fakta seputar merokok yang disalin tanyadok.com dari webmd.com dan health.umd.edu:
1. MITOS: Efek samping dari kebiasaan merokok bisa dibantu diperbaiki dengan kebiasaan sehat lainnya seperti memperbanyak konsumsi makanan sehat dan olahraga secara teratur.
FAKTA: Penelitian menunjukan makan makanan sehat dan olahraga TIDAK mengurangi resiko kesehatan yang terkait dengan merokok. Merokok mempengaruhi seluruh sistem organ dan mempunyai pola pikir bahwa melalui cara hidup yang sehat untuk mengatasi efek merokok bukanlah hal yang realistik, papar Ann M. Malacher, PhD, seorang peneliti di kantor CDC dalam hal merokok dan kesehatan. “Kamu dapat memakan satu truk penuh dengan vitamin setiap hari namun tetap tidak dapat menahan efek mematikan dari tembakau” imbuh Michael C. Fiore, MD, seorang professor kedokteran dan direktur dari Center for Tobacco Research and Intervention di University of Wisconsin di Madison.
2. MITOS: Menggunakan rokok dengan label “mild” atau “light” akan mengurangi efek samping dari merokok. Perokok yang beralih menggunakan rokok dengan label “light” atau “mild” berpikir sebagai kompensasi dari level tar dan nikotin yang lebih rendah, maka mereka akan menghisap rokok lebih dalam atau merokok dalam jumlah yang lebih banyak.
FAKTA: Penelitian dari The National Cancer Institute, yakni sebuah institusi kanker nasional di Amerika Serikat mengatakan bahwa dengan menghisap rokok lebih dalam, maka akan meningkatkan lebih banyak bahan-bahan yang merusak seperti tar dan karbonmonoksida masuk ke dalam darah, sekaligus akan menurunkan kadar oksigen dalam darah kita. “Orang yang menggunakan rokok ‘light’ akan (tetap) sekarat dengan kanker paru, stroke, serangan jantung dan emfisema setiap hari” papar Fiore,MD
3. MITOS: Merokok sigaret atau mengunyah tembakau bersifat aman.
FAKTA: Perokok sigaret atau cerutu memiliki tingkat kematian yang lebih tinggi disebabkan oleh penyakit paru obstruktif dan 4 dari 10 perokok tersebut memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk mendapatkan kanker tenggorokan, mulut, dan laring dibandingkan dengan orang yang tidak merokok. Orang yang mengunyah tembakau juga memiliki kemungkinan tinggi untuk mendapatkan kanker mulut yang menyerang lidah, bibir, pipi dan gusi.
4. MITOS: Orang yang sudah merokok untuk jangka waktu yang lama, tidak akan ada perubahan jika berhenti merokok saat ini juga.
FAKTA: kerusakan organ tubuh yang disebabkan oleh merokok bersifat kumulatif, artinya semakin lama seseorang merokok, semakin besar resiko yang mengancam nyawanya. Dan, berhenti merokok pada usia kapanpun akan membawa efek positif untuk kesehatan. “Setelah satu bulan (berhenti merokok), Anda akan merasa lebih segar” kata Fiore,MD. “Dan dalam waktu satu bulan, resiko Anda untuk terkena serangan jantung akan berkurang sebanyak 50%.”
5. MITOS: Berhenti merokok akan menyebabkan stress dan hal ini tidak baik untuk kesehatan.
FAKTA: Seorang perokok yang berhenti merokok, akan merasa lebih baik secara mental dan akan makan dengan lebih baik. Fiore mengatakan bahwa banyak perokok membenci fakta bahwa mereka kecanduan, dan hal ini menyebabkan mereka memboroskan anggaran keluarga dan menghabiskannya untuk membeli rokok yang mematikan.
6. MITOS: merokok beberapa batang dalam satu hari masih bersifat aman.
FAKTA: Merokok tidak pernah merupakan hal yang bersifat aman. Setiap batang rokok mengandung 1 sampai 2 miligram nikotin dan akan mencapai otak kita dalam waktu 8 sampai 10 detik. Ada banyak bahan kimia lain yang merusak masuk dalam setiap kali hisapan rokok. Asap rokok mengandung 4000 bahan kimia dan racun, yang dapat menyebabkan kanker. Sebut saja nama nikotin, tar, karbon monoksida, sianida, arsen, formaldehyde, ammonia, dan benzene yang masuk tiap kali kita menghisap rokok.
7. MITOS: merokok tidak akan merugikan orang lain, hanya merugikan bagi si perokok.
FAKTA: menurut penelitian American Lung Association diperkirakan seorang pelayan yang bekerja shift selama 8 jam di bar yang banyak asap rokok, menghirup asap rokok beracun dalam jumlah yang sama dengan seorang perokok yang menghabiskan satu bungkus rokok sehari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar